Dalam sebuah penelitian terhadap 35 partisipan yang takut pada ular, para peneliti menemukan bahwa hanya 3 dari orang-orang ini yang pernah digigit oleh ular.
Bahkan, sebagian besar peserta memiliki sedikit atau tidak memiliki pengalaman langsung dengan ular dalam kapasitas apa pun.
Teori lain menunjukkan bahwa rasa takut pada ular dan hewan yang serupa dapat menimbulkan rasa takut yang melekat pada penyakit dan kontaminasi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hewan-hewan ini cenderung memancing respons jijik.
Hal itu mungkin menjelaskan mengapa fobia pada ular begitu umum namun orang cenderung tidak menunjukkan fobia serupa hewan berbahaya seperti singa atau beruang.
Baca Juga: Takut Kena Semprot Keluarga Bakrie, Sang Asisten Panik saat Nia Ramadhani Ngotot Ingin Jadi Badut
- Acrofobia
Ketakutan ini dapat menyebabkan serangan kecemasan dan menghindar tempat-tempat tinggi.
Orang yang menderita fobia ini mungkin berusaha keras untuk menghindari tempat-tempat tinggi seperti jembatan, menara, atau gedung tinggi.
Sementara dalam beberapa kasus, rasa takut akan ketinggian ini mungkin merupakan hasil dari pengalaman traumatis.
Pemikiran saat ini menunjukkan bahwa ketakutan ini mungkin telah berevolusi sebagai adaptasi terhadap lingkungan, jatuh dari ketinggian menimbulkan bahaya yang signifikan.
Sementara itu umum bagi orang untuk memiliki beberapa tingkat ketakutan ketika menghadapi ketinggian.