Sekretaris Departemen Kesehatan Brendan Murphy mengatakan, meskipun vaksin telah terbukti menjanjikan dalam menekan Covid-19 dan tidak ada kemungkinan penularan HIV, pengembangan vaksin tersebut ditinggalkan.
Sebab, dikhawatirkan dapat merusak kepercayaan publik terhadap vaksinasi.
"Ini mungkin akan bekerja dengan sangat baik sebagai vaksin (Covid-19), tapi kami tidak bisa memiliki masalah dengan kepercayaan (masyarakat)," kata Murphy.
Profesor Paul Young dari Universitas Queensland bersikeras bahwa protein HIV yang digunakan dalam vaksin itu "sama sekali tidak berbahaya" dan tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi mereka yang ikut serta dalam uji coba.
Sementara itu, pemerintah mengatakan, pengumuman tentang vaksin dari Universitas Queensland itu tidak mengubah rencana peluncuran vaksin lain yang akan dimulai pada Maret.
Baca Juga: Kesal Dibilang Mirip Mendiang Adi Firansyah, Anak Mayangsari Luapkan Unek-uneknya di Instagram
Dengan Australia mencatat hanya sejumlah kecil kasus infeksi virus corona yang terjadi setiap hari, pemerintah mengatakan dapat mengambil pendekatan yang relatif berhati-hati terhadap vaksin dibandingkan dengan negara dengan wabah besar.
Australia telah mencatat 28.000 kasus Covid-19 dari populasi 25 juta, dengan sekitar 900 kematian.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pemerintah Australia Batalkan Rencana Beli Jutaan Dosis Vaksin, Ada Temuan Hasil HIV Positif Palsu
(*)