Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
- Kep. Riau
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Samudera Hindia selatan Sumba - Sabu
- Selat Bali bagian selatan
- Selat Badung
- Selat Lombok bagian selatan
- Samudera Hindia selatan Bali
- Selat Alas bagian selatan
- Samudera Hindia selatan NTB
- Selat Sunda bagian selatan
- Perairan selatan Banten
- Samudera Hindia selatan Banten
- Perairan selatan Jawa Timur
- Samudera Hindia selatan Jawa Timur
- Perairan Sukabumi - Cianjur
- Perairan Garut - Pangandaran
- Samudera Hindia selatan Jawa Barat
- Perairan Cilacap
- Perairan Kebumen - Purworejo
- Perairan Yogyakarta
- Samudera Hindia selatan Jawa Tengah
- Samudera Hindia barat Mentawai
- Perairan timur Enggano
- Samudera Hindia barat Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Selat Sunda bagian barat
- Samudera Hindia barat Lampung
- Samudera Hindia barat Aceh
- Samudera Hindia barat Nias
Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di :
- Selat Malaka
- Perairan timur Kep. Simeulue hingga Kep. Mentawai
- Perairan barat Lampung
- Perairan utara Jawa Tengah
- Teluk Cendrawasih
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 6 - 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 6 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Baca Juga: Miss V Keluarkan Aroma Tak Sedap, 7 Makanan Berikut ini Bisa Jadi Solusinya
Saran keselamatan pelayaran :
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)