Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 1,3 juta kasus virus corona baru dikonfirmasi di Eropa sepanjang pekan lalu.
Banyak rumah sakit di sana mulai kewalahan menerima pasien Covid-19.
Ketika Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol menerapkan lockdown parsial, 27 pemimpin Uni Eropa merasa perlu untuk mengadakan pembicaraan mendesak.
"Saya mengerti betapa lelah dan khawatirnya setiap orang, tetapi sekaranglah waktunya untuk bersabar, tekad, dan disiplin bagi kita semua," kata von der Leyen.
Koordinasi yang lebih baik Seruan untuk koordinasi yang lebih baik antara negara-negara anggota semakin kencang.
Para pemimpin ingin menghindari adanya perpecahan yang membayangi blok ketika pandemi pertama kali muncul, di mana mereka saling bersaing untuk mendapatkan pasokan peralatan medis yang seketika langka di pasaran.
Strategi pengujian dan penelusuran yang kuat telah menjadi prioritas sejak krisis dimulai tetapi sejauh ini "di tingkat Eropa, rencana tindakan ini belum mencapai hasil yang diinginkan", Presiden Dewan Eropa Charles Michel, mengatakannya di awal pertemuan.
Von der Leyen setuju bahwa perlu ada "pengujian besar-besaran" dan mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan Eropa berisiko kewalahan "jika kita tidak bertindak segera".
Von der Leyen, yang adalah seorang ahli epidemiologi sebelum akhirnya terjun ke dunia politik, menyerukan negara-negara Eropa untuk mengumpulkan data virus corona karena penggunaan uang yang baik membutuhkan informasi yang baik sebagai gantinya.