Kekhawatiran ini disampaikan oleh sebuah kelompok ahli konservasi, Shark Allies.
Menurut kelompok tersebut, jika setiap orang di dunia memperoleh satu dosis vaksin, sebanyak 250 ribu ekor ikan hiu harus meregang nyawa.
“Kami tidak dalam bentuk apapun mencoba menghalangi atau memperlambat pengembangan vaksin virus corona atau pengobatan penting lainnya yang dibutuhkan untuk melindungi umat manusia dari penyakit,” tulis Shark Allies pada laman web-nya.
“Kami meminta sumber yang lebih berkelanjutan untuk squalene dapat digunakan untuk aplikasi yang kurang mendesak, dimana ada alternatif lainnya sama efektifnya dengan squalene dari ikan hiu.”
Alternatif untuk squalene dari sumber yang lebih ramah lingkungan memang tersedia. Beberapa di antaranya adalah squalene sintetis yang diambil dari tumbuhan serta minyak squalene dari tebu.
Menurut Shark Allies, “Melalui kacamata ilmu kimia, squalene dari sumber lainnya seharusnya identik, (karena) struktur kimianya tetap sama (C30H50).”
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya minyak squalene yang diperoleh dari sumber lain bisa tetap digunakan.
Namun, kemanjurannya pada vaksin untuk manusia sebenarnya masih belum cukup dibuktikan.
Shark Allies sendiri mengakui hal ini dengan menyampaikan bahwa, “Baru ada satu penelitian yang menemukan bahwa efek squalene bukan dari hewan sama efektifnya dengan squalene dari ikan hiu pada vaksin.”