Saat itu Jokowi kembali meminta 'bantuan' ke Erick Thohir.
Menteri BUMN itu terang-terangan mengaku lebih memilih menjadi Komite Ekonmi Nasional (KEN) daripada menteri.
Namun saat itu Jokowi langsung menunjuk Erick Thohir menjadi Menteri BUMN, bahkan tanpa menyediakan pilihan lain.
"Untuk BUMN, beliau menyampaikan, 'Pak Erick, sudah waktunya BUMN ini dikelola secara transparan, revisional, efisien, dan bisa menciptakan daya saing," jelas Erick.
Hal itu lalu menarik perhatian presenter Andy F Noya."Anda bahagia enggak jadi menteri?" tanya Andy.
"Bebannya sangat berat," kata Erick Thohir mengakui.
"Tunggu dulu, itu artinya Anda enggak bahagia jadi menteri?" tanya Andy F Noya lagi.
Awalnya Erick Thohir enggan terang-terangan mengakui hal tersebut.
"Kalau dibilang sih, enggak, karena tekanan di sana-sini. Ini jujurlah," ucapnya sambil terkekeh.
"Teman berguguran, dibilang jahat," kata ErickThohir.