Gridhype.id-Bagi masyarakat Thailand, mempertanyakan kekuasaan sang Raja Tahiland adalah hal tabu untuk disampaikan.
Lantaran pelakunya bisa dikenai hukuman penjara dalam waktu yang lama.
Namun seiring berjalannya waktu, kondisi pun mulai berubah, banyak generasi muda yang menyatakan dengan terbuka penentangan terhadap monarki.
Baca Juga: Meteor Garden Versi Thailand Akan Segera Dibuat, Intip Para Pemain F4 yang Bikin Heboh Dunia Maya
Salah seorang diantaranya adalah Panusaya Sithijirawattankul seorang mahasiswa berusia 21 tahun sekarang menjadi simbol perjuangan anak-anak di sana.
Dengan belasan ribu orang menghadiri sebuah unjuk rasa baru-baru ini tidak jauh dari Grand Palace di Bangkok, Panusaya menyampaikan protes terhadap sistem politik dan kerajaan yang ada saat ini di Thailand.
Di depan layar besar yang memancarkan gambarnya Panusaya, akrab dipanggil Rung, berbicara dalam unjuk rasa terbesar anti-sistem kerajaan sejak tahun 2014 ketika Jenderal Prayuth Chan-O-Cha mengambil alih kekuasaan lewat kudeta.
"Kita memiliki ideologi yang sama, niat yang sama, tujuan yang sama: mengakhiri rezim Prayuth, dan melakukan reformasi terhadap kerajaan, bukankah begitu?" katanya yang disambut meriah oleh peserta unjuk rasa.
Tanpa rasa takut terhadap aturan hukum yang melarang warga menghina raja, Rung dengan suara lantang mengatakan keinginannya agar keluarga kerajaan memiliki kuasa lebih sedikit di dunia politik.
"Saya memutuskan untuk berbicara karena kalau kita tidak berani mengatakannya, perubahan tidak akan terjadi," kata Rung kepada ABC. "Saya tidak takut masuk penjara," kata dia.