Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Konflik Turki dan Yunani-Eropa Tengah Memanas, Erdogan Diam-diam Telah Siapkan Pasukan Bayangan yang Bisa Menyerang Kapan Saja

None - Jumat, 18 September 2020 | 15:15
Ilustrasi
Pixabay

Ilustrasi

Namun, Tanriverdi selalu membantah rumor kelam seputar organisasi militernya.

Kepada Telegraph, Tanriverdi mengatakan perusahannya tidak pernah mengirim tentara bayaran atau personel lain ke Suriah atau Libya.

"Saya ingin menyoroti lagi bahwa perusahaan bukanlah organisasi tentara bayaran. Itu tidak memiliki hubungan dengan organisasi atau kelompok teroris," kata Tanriverdi.

Terlepas dari tepisannnya, para jenderal di AS yang memantau kawasan tersebut untuk Pentagon jelas tidak yakin atas bantahan Tanriverdi.

Baca Juga:72 Tahun Menikah, Ternyata Ratu Elizabeth Harus Lalui Jalan Berliku ini Demi Nikahi Pangeran Philip, Ditentang Oleh Seluruh Keluarga Kerajaan

Dalam laporan terbaru kepada pemerintah AS, para jenderal tersebut mengatakan Turki mengirim setidaknya 5.000 tentara bayaran dari Suriah ke Libya.

Mereka dikirim untuk membantu milisi sekutu pemerintah Libya yang berbasis di Tripoli melawan pasukan komandan militer yang berbasis di kawasan timur Libya, Khalifa Haftar.

Komando AS di Afrika (AFRICOM) menggambarkan tentara bayaran Suriah yang bertempur bersama pemerintah Tripoli "tidak berpengalaman, tidak berpendidikan, dan termotivasi oleh janji gaji yang cukup besar".

Mereka mengklaim SADAT telah melakukan pengawasan dan pembayaran terhadap orang-orang yang mereka sebut sebagai tentara bayaran.

Baca Juga: Dapat Warisan Rumah, Pria ini Malah Temukan Brankas Peninggalan Keluarga Besarnya Saat Jaman Perang Dunia, Bukan Emas Melainkan Hal Berharga ini yang Ada di Dalamnya

Laporan itu mengatakan para ekstremis dengan hubungan militan sebelumnya telah terlibat dalam pertempuran di Tripoli, meskipun "ada kemungkinan mereka berperang karena alasan keuangan dan pribadi daripada alasan ideologis."

Militer AS juga semakin khawatir tentang pengaruh Rusia yang semakin tumbuh di Libya, di mana setidaknya 3.000 tentara bayaran Rusia mendukung pasukan Haftar, kata laporan itu.

Source : kontan

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x