Darah seni yang mengalir pada dirinya, katanya, berasal dari ayahandanya Leny mulai bernyanyi sejak usia lima tahun ketika masih di Taman kanak – kanak nol kecil, secara otdidak.
Ia berlatih menyanyi di rumah dengan dibantu oleh sang ayah.
Setiap ada lomba bernyanyi di sekolah, ia selalu ikut.
Ia menjadi percaya diri (tidak nervest) untuk bernyanyi di atas panggung.
Pada akhirnya karena kebiasaan tadi pada suatu saat ada ajang KDI III pada tahun 2005, ia pun memberanikan diri mengikutinya.
Selepas dari KDI Leny dikontrak oleh management TV selama dua tahun.
Lalu pindah ke salah satu manajemen yang cukup terkenal di ibu kota.
Namun itu kisah beberapa tahun lalu sebelum kasus narkoba membuatnya jatuh ke titik nadir hidupnya.
Bahkan oleh jaksa, Leny dituntut bukan saja pemakai, tapi bandar narkoba.