"Jadi, itu alasan yang paling penting kenapa kita perlu me-review kembali varian BBM ini karena benchmark 10 negara seperti ini," kata Nicke.
Di sisi lain, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengungkapkan, memang terjadi penurunan penjualan produk Premium sejak awal tahun 2019 hingga pertengahan 2020.
"Daily sales Premium di awal 2019 di kisaran 31.000 hingga 32.000 kiloliter per day, Pertamax sekitar 10.000 kiloliter, artinya penjualan Premium tiga kali penjualan Pertamax," terang Mas'ud.
Adapun memasuki Agustus 2020, penjualan Premium menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 24.000 kiloliter per hari, sedangkan Pertamax meningkat menjadi 11.000 kiloliter per hari.
Mas'ud melanjutkan, proyeksi penjualan ke depannya penjualan Premium akan semakin menurun volumenya.
"Pada 2024 penjualan volume gasolin sekitar 107.000 kiloliter per hari. Premium dari 24.000 kiloliter per hari menjadi 13.800 kiloliter per hari," ujar Mas'ud.
Baca Juga: Kepo si Doi Selingkuh atau Enggak? Begini Cara Cek Kontak WhatsApp yang Paling Sering Dihubungi
Di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma mempertanyakan kesiapan kilang Pertamina seandainya jadi melakukan penyederhanaan varian produk BBM.
"Terkait penghapusan Premium dan Pertalite, bagaimana nanti kesiapan kilang Pertamina untuk konfigurasi tersebut," ujar Paramitha dalam kesempatan yang sama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Soal Penghapusan Premium dan Pertalite, Ini Kata Bos Pertamina
(*)