GridHype.ID - Sutradara Joko Anwar mendadak patah hati ketika tahu banyak link film di YouTube yang dibagikan ternyata ilegal.
Link film perjuangan tersebut adalah film-film perjuangan para pahlawan saat memperebutkan kemerdekaan Indonesia dan digarap sineas Indonesia.
Belakangan diketahui, penyebar link film perjuangan tersebut adalah pejabat menteri yang kemudian meminta maaf.
Begitu kecewanya, sutradara Joko Anwar sampai berkicau di akun Twitternya.
Baca Juga: Makin Jarang Kenakan Makeup Selama WFH? 5 Hal Ini Ternyata akan Kamu Rasakan di Wajah
"Apakah benar ada seorang menteri @jokowi membagi-bagikan link film-film Indonesia di Youtube yang di-upload secara ilegal?" kicau Joko Anwar di akun Twitter @jokoanwar, Senin siang.
"Kalau benar, ijinkan saya patah hati dan hilang harapan pemerintah Indonesia serius mendukung atau paham industri kreatif," lanjutnya.
Ernest Prakasa, sutradara dan bintang film, juga mengungkapkan hal yang sama seperti Joko Anwar.
Baca Juga: Tak Suka Digosipkan dengan Didi Riyadi, Artis Muda Ini Angkat Bicara
Menurut Ernest Prakasa, niat yang dilakukan pejabat menteri tersebut baik dengan membagikan link nonton film melalui YouTube.
Apalagi untuk membangkitkan semangat nasionalisme ke masyarakat melalui film perjuangan.
"Kejadian membagikan link video atau film bajakan itu menunjukkan literasi hak kekayaan intelektual (HAKI) di Indonesia masih sangat rendah," kata Ernest Prakasa di akun Instagram, Senin siang.
"Jangankan masyarakat, menteri saja tidak menyadarinya. Kami yang berkarya, apapun bidangnya, harus lebih sabar dalam literasi HAKI," kata Ernest Prakasa.
Menurut Ernest Prakasa, apabila ada yang belum sadar telah melanggar HAKI, si pelaku tidak menyadari bahwa perbuatannya itu salah.
"Kalau melihat ya jangan langsung ngegas. Kita sebagai pelaku industri kreatif, sebaiknya memberikan edukasi bahwa film nggak bisa di upload di YouTube karena itu melanggar HAKI," kata Ernest Prakasa.
Baca Juga: Nggak Senikmat di Film-Film, Ketahui 7 Risiko Berbahya Jika Masih Nekat Lakukan 'Sex in the Water'
Tjahjo Kumolo Minta Maaf, Mengaku Khilaf
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Tjahjo Kumolo meminta maaf dan menyesal atas tindakannya menyiarkan tautan terkait film perjuangan tanpa seizin pembuat film di akun twitter miliknya @tjahjo_kumolo.
Tjahjo menjelaskan, bahwa mulanya dia hanya mendapat pesan berantai via aplikasi chat WhatsApp tentang film tersebut.
Lalu, ia menshare di akun twitter milikinya.
"Awalnya saya dikirim teman via WA dan di youtube juga sudah lama beredar. Karena suasana kemerdekaan dan itu film perjuangan bagus ya saya share di twits link tersebut," kata Tjahjo melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Senin (17/8/2020).
Tjahjo pun menyampaikan permohonan maaf nya karena ketidakhati-hatian menyebar tautan film perjuangan tanpa seizin pembuat film tersebut.
Ia juga siap bertanggung jawab dengan memberikan kompensasi permohonan maaf terbuka atau tuntutan apa semampunya terhadap tindakan nya.
"Ternyata ada yang protes tidak minta ijin. Ya saya jawab langsung minta maaf. Saya khilaf, saya salah," jelas Tjahjo.
Sebelumnya, Sutradara film Joko Anwar memprotes twit Tjahjo Kumolo yang membagikan tautan link film perjuangan di media sosial twitter.
Tjahjo pun menyadari bahwa tindakannya salah. Oleh karena itu, ia pun mengirim cuitan permintaan maaf.
"Yth Bp Joko Anwar Sutradara Film Perjuangan - saya mendapat kiriman WA koleksi film Perjuanga tersebut - mengingat Hari Kemerdekaan RI - saya berbagi saja kepada Group via Twitts - mohon maaf kalau saya salah dan khilaf - kalau saya harus membayar karena saya berbagi saya siap semampu saya, demikian. Terima kasih," cuit Tjahjo.
Adapun tautan film-film yang disiarkan tanpa izin oleh Tjahjo Kumolo di antaranya film berjudul Cut Nyak Dien, Sang Pencerah, Ketika Bung Karno di Ende, Sang Kiai, Kartini Baru, Jenderal Soedirman, Kereta Api Terakhir, Perawan di Sektor Selatan, Tapal Batas Jenderal Soedirman, Merdeka atau Mati Surabaya 1945.
Selanjutnya, Pejoeang, Enam Jam di Jogja, Janur Kuning, Serangan Fajar, Pasukan Berani Mati, dan Senja Merah di Magelang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Joko Anwar Patah Hati Lihat Link Film Perjuangan Ilegal, Tjahjo Kumolo Mengaku Khilaf
(*)