Ia menambahkan, dirinya santai saja dengan konsekuensi yang dihadapinya kini dan tidak memikirkan dengan anggapan orang lain.
"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," katanya dikutip dari Daily Mail.
Orang dalam mengatakan ke stasiun tv tadi, bahwa Nyonya Liang meminta empat apartemen dari pemerintah, tetapi dia hanya dijanjikan dua.
Kemudian dalam wawancara lain yang direkam oleh Pear Video, Nyonya Liang mengklaim pemerintah menawarinya tempat tinggal pengganti di sebelah kamar mayat, dan itulah alasannya dia tak mau pindah.
Rumah di tengah jalan layang ini langsung viral di media sosial China, Weibo. Foto-foto dan videonya banyak beredar di sana.
Pada Kamis (6/8/2020) pemerintah distrik Haizhu mengatakan, para pejabat menetapkan lahan di Jalan Huandao untuk dihancurkan pada 2010, guna membangun jalan layang Haizhuyong Bridge, menurut laporan dari Guangzhou Daily.
Nyonya Liang adalah satu-satunya orang yang masih tinggal di sana. Dulu, total ada 47 rumah tangga dan 7 perusahaan di area itu.
Baca Juga: Picu Efek Buruk bagi Tubuh! Jangan Lagi Konsumsi Minuman dan Makanan Ini Usai Menyantap Udang
Semuanya sudah pindah pada September 2019 kecuali rumah Nyonya Liang, kata para pihak berwenang.
Pihak berwenang juga mengklaim telah menawari Nyonya Liang banyak pilihan apartemen serta skema kompensasi tunai, tetapi dia menolak semuanya.