Baca Juga: Melalui Pesawat Atlas V NASA, Nama Bonek Persebaya Surabaya Terbang ke Planet Mars
"Saya tumbuh di tempat itu. Sebelum tenggelam oleh bendungan, kami dipaksa untuk mengungsi dan menemukan tempat lain untuk hidup,” kata Agustin.
Ia pun merasa senang bisa kembali ke tempat itu dan mengingat kembali masa lalunya di kota itu sebelum ditenggelamkan.
Banyak warga yang penasaran mulai mengunjungi kota tua tersebut.
"Kami biasanya berkunjung ke sini untuk mengambil foto matahari terbit selama bertahun-tahun,” kata Mandilag.
Ia penasaran dengan munculnya kota yang tenggelam itu secara langsung dan tak lupa untuk merekamnya.
"Jadi ketika datang kabar bahwa kota yang tenggelam itu sekarang terlihat, kami memutuskan untuk melihatnya sendiri,” sambung Mandilag.
Diketahui kota tua itu dikorbankan demi dibuatnya bendungan terbesar di Asia Tenggara.
Kota itu juga telah mengairi lahan yang luas dan membuat provinsi Nueva Ecija menjadi makmur dan menjadi penghasil beras terbesar di Filipina.