Namun nilainya relatif sangat kecil, bisanya setoran minimal ditetapkan sebesar Rp 5.000.
Jika dulu emas sebagai logam mulia diperdagangkan per batang atau per kilo, kini setiap investor bisa mencicil tabungan emas mereka.
Tentunya, kepraktisan ini menjadikan emas sebagai instrumen yang cocok bagi investor muda, bahkan untuk kalangan pelajar dan mahasiswa yang ingin mulai berinvestasi sejak dini.
Risiko rendah dan harga yang amat terjangkau merupakan jaminan keamanan yang sulit diperoleh dari instrumen investasi lain.
3. Mudah dicairkan
Tidak seperti jenis investasi lain, investasi emas yang berupa tabungan emas, mudah dicairkan baik yang dilakukan secara digital ataupun konvesional.
Lembaga keuangan penyedia tabungan emas juga menyediakan dua alternatif, mencairkan dalam bentuk uang tunai sesuai dengan saldo gram emas, atau bisa juga dengan dicairkan sebagai emas batangan.
Jika mencairkan dalam bentuk emas batangan, logam mulia tersebut bisa disimpan dan dijual kapan pun atau saat ada kebutuhan mendesak.
Hampir tak ada risiko kerugian dari menyimpan emas dalam waktu yang lama, karena harganya yang stabil dan terus meningkat.
4. Tak perlu menyimpan fisik