GridHype.ID - Pemimpin Korea Utara,Kim Jong-un dikabarkan telah mengeksekusi seorang jenderal yang dituduh merencanakan kudeta tahun lalu.
Dilansir dari Msn.com, sang jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari kediktatoran Kim.
Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki raksasa berisi ikan piranha yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim, di Pyongyang, Korea Utara.
Dikatakan bahwa lengan jenderal itu dipotong terlebih daulu menggunakan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki.
Baca Juga: Hari Ini Gerhana Matahari Cincin Akan Tampak, Kepala LAPAN Bagikan Tips Aman Menyaksikannya
Tangki itu sendiri dilaporkan dipnuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.
Namun, tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan karnivora atau karena luka-lukanya sebelumnya, atau karena tenggelam.
Perlu diketahui bahwa ikan pemakan daging ini memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dalam hitungan menit.
The Daily Star mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 'You Only Live Twice' untuk melakukan metode eksekusi yang mengerikan.
Dalam film itu, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asistennya Helga Brandt.
Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepadaDaily Star:
"Eksekusi menggunakan piranha adalah metode klasik Kim Jong-Un."
"Kim selalu menggunakan alasan itu, ketakutan dan teror sebagai alat politik.
Baca Juga: Jika Muncul Peringatan 'Telah Berhenti' di Ponsel Kamu, Bisa Jadi Hal Inilah Penyebabnya
Apakah penggunaan piranha merupakan cara yang efisien untuk membunuh seseorang bukanlah intinya."
“Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka bisa saja mati dengan cara mengerikan jika ketahuan berkhianat."
"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya."
Metode eksekusi lain yang diadopsi oleh Kim termasuk peledakan menggunakan senjata anti-tank dan membakar tahanan sampai mati dengan penyembur api.
Sejak menggantikan ayahnya Kim Jong-il sebagai diktator Korea Utara, Kim diperkirakan telah membunuh 16 pembantu senior.
Pada bulan Maret, ia mengeksekusi utusannya ke AS Kim Hyok Chol karena 'mengkhianati pemimpin tertinggi'.
Chol dikatakan telah ditembak oleh regu tembak di Bandara Mirim karena 'dimenangkan AS,' selama negosiasi nuklir dengan Trump.
Dia juga telah mengeksekusi kepala tentaranya, CEO Bank Sentral Korea Utara dan duta besar di Kuba dan Malaysia.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Saat Kim Jong-un Eksekusi Jenderalnya dengan Melemparnya ke Tangki Berisi Ratusan Piranha Impor dan Intel Inggris Hanya Berkomentar: 'Alasan Klasik'
(*)