Follow Us

Perkuat Perairan Natuna Usia Diusik China, Indonesia Bakal Punya 2 Kapal Fregat Raksasa Kelas Gahar dari Denmark

Helna Estalansa, None - Kamis, 18 Juni 2020 | 15:00
Tidak Berharap Bantuan Negara Lain, Analis Ungkap Indonesia Siapkan Taktik Jitu Tandingi Kekuatan PLA Navy China di Natuna Utara
https://koarmada2.tnial.mil.id/

Tidak Berharap Bantuan Negara Lain, Analis Ungkap Indonesia Siapkan Taktik Jitu Tandingi Kekuatan PLA Navy China di Natuna Utara

Maka pihak TNI merasa perlu menambah kekuatan laut di Natuna Utara.

Gayung bersambut, Indonesia kini bakal punya dua kapal fregat kelas gahar dari Denmark, yakni Iver Huitfeldt class.

Laporan navalnews.com, Selasa (16/6/2020) mengatakan jika Indonesia kekurangan kapal Ocean Going untuk mengimbangi agresivitas China di Natuna Utara.

Baca Juga: Pantas Saja China Nekat Masuk ke Perairan Natuna, Ternyata Keberadaan Senjata Mematikan yang Ada di Pulau ini Alasannya

Maka Kementerian Pertahanan mencanangkan pembuatan fregat baru untuk menjaga Natuna agar lebih aman dari gangguan asing.

Pada Maret 2020 PT PAL Indonesia ditugaskan untuk mengembangkan desain untuk 2 kapal selama 5 tahun seharga USD720 juta (Rp1,1 triliun) bekerja sama dengan Denmark tentunya untuk membuatkan kapal fregat bagi TNI AL.

Denmark sendiri nantinya akan diwakili oleh galangan kapalnya Odense Maritime Technology (OMT) yang akan melakukan Transfer of Technology kepada PT PAL Indonesia.

Bahkan Direktur Pelaksana Tim Angkatan Laut Denmark dan mantan Kepala Angkatan Laut Denmark Laksamana Muda (Purn) Nils Wang mengatakan Indonesia sudah menunjukkan minat kuat untuk akuisisi Iver Huitfeldt class.

Baca Juga: Ketegangan di Laut China Selatan Belum Juga Reda, Kapal Nelayan Vietnam Diserang Dua Kapal China

"Tim Angkatan Laut Denmark dapat mengkonfirmasi bahwa Indonesia - di antara negara-negara lain - telah menunjukkan minat untuk frigat Denmark Iver Huitfeldt."

"Namun, saya tidak dapat mengomentari pertanyaan spesifik Anda," ujar Nils seperti dikutip dari Naval News.

Bukan hanya itu saja seorang peneliti di Program Keamanan Maritim, Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam, Singapura, Collin Koh malah membuat pernyataan lebih gila lagi.

Source : GridHot.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest