Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bikin Geger Warga! Pria Ini Bangkit dari Kubur Setelah 5 Hari Dimakamkan dan Ucapkan Permintaan Maaf

Nabila Nurul Chasanati, None - Rabu, 17 Juni 2020 | 12:00
Foto pemakaman mbah Pani ketika melakukan ritual topo pendem.
Tribun Jateng

Foto pemakaman mbah Pani ketika melakukan ritual topo pendem.

GridHype.ID - Publik dibuat terkejut dengan apa yang dialami oleh pria ini.

Semua berawal dariksi topo pendem yang dilakukan oleh Supani alias Mbah Pani.

Diketahui, penduduk Bendar RT 3 RW 1 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu sudah dikubur hidup-hidup.

Usai 5 hari melakukan topo pendem, liang kubur tempat Mbah Pani bertapa akhirnya dibongkar.

Baca Juga: Ini Dia 9 Rahasia Wanita Jepang Agar Tetap Ramping dan Terlihat Awet Muda, Salah Satunya dengan Mandi Air Hangat

Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, ritual ke-10 ini dimulai Senin malam hingga lima hari ke depan.

Mbah Pani memulai ritual topo pendem selepas menunaikan salat Magrib di Musala Al-Ikhlas, musala setempat.

Mbah Pani mengatakan, topo pendem kali ini merupakan yang ke 10 atau terakhir.

Dalam menjalani ritual topo pendem itu, ia dikubur selama tiga hari tiga malam dalam liang di dalam rumahnya. Dan dua kali dijalani di luar desanya yaitu di desa Ketip, tetangga desa.

Baca Juga: Jadi Pelajaran, Seorang Pria Ditemukan Tewas Akibat Tidur dengan Menggunakan Headset dan Handphone Dicharge

"Karena ini yang terakhir, nanti tidak cuma tiga hari, tapi lima hari," kata Mbah Pani di rumahnya.

Ditanya mengenai tujuan dan hal lainnya, Mbah Pani enggan memberi keterangan sebelum ritual tuntas dilaksanakan.

Mbah Pani punya seorang istri dan dua anak, serta anak angkat.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, terakhir kali Mbah Pani melakukan ritual ini adalah 2001 lalu.

Baca Juga: Seorang Anak Tewas Akibat Tersedak Usai Makan Pentolan Bakso: Berikut Pertolongan Pertama dan Alasan Tersedak Bisa Mengakibatkan Kematian

Sebelumnya, Mbah Pani melakukan ritual ini setahun sekali, setiap bulan Suro. Adapun ritual terakhir ini dilakukan 18 tahun berselang.

Dalam topo pendem, Mbah Pani diperlakukan hampir sama seperti jenazah yang akan dikubur.

Ia dikafani dan disediakan pula aneka kelengkapan pemulasaraan jenazah, antara lain bunga-bunga.

Hanya saja, tidak ada prosesi azan supaya tidak sepenuhnya seperti prosesi penguburan jenazah.

Baca Juga: DIY Masker Putih Telur Tanpa Bau Amis, Ampuh Untuk Kecilkan Pori-Pori dan Mencerahkan Wajah, Yuk Buat!

Ukuran liang kubur untuk ritual topo pendem sekitar kedalaman 3 meter, panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter.

Di dalam liang kubur itu, sudah disediakan peti untuk tempat pertapaan. Di dalamnya disediakan pula bantal dari tanah.

Ketika prosesi ritual mulai dilaksanakan, hanya pihak keluarga dan tokoh masyarakat setempat yang diperkenankan masuk rumah. Pintu dikunci dari dalam.

Setelah lima hari berlalu, akhirnya liang kubur tempat Mbah Pani dikubur hidup-hidup dibongkar pada Jumat (20/9/2019) pukul 16.30 WIB, satu jam lebih cepat.

Baca Juga: Meski Jadi Sumber Protein, Namun Terlalu Sering Makan Daging Merah Justru Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Dikutip dariTribunnews, rencana awal, liang kubur Mbah Pani akan dibongkar sesuai maghrib seperti permintannya.

Proses pembongkaran liang kubur dilakukan oleh keluarga dan warga sekitar.

Dalam video yang berhasil direkam olehTribun Jateng, warga tampak membongkar liang kubur menggunakan cangkul.
Setelah papan penutup liang tampak, pipa paralon kemudian disingkirkan. Penutup tersebut kemudian disingkirkan.

Baca Juga: Minum Air Rendaman Bawang Putih Selama 10 Hari Berturut-turut, Pria Ini Kaget Lihat Perubahan Tubuhnya, Ternyata Banyak Khasiat

Saat dibuka, Mbah Pani tampak terbaring menyamping menghadap kiblat hingga masih mengenakan kain kafan dengan posisi tangan kanan berada di bawah.

Keluarga dan warga sekitar melantunkan shalawat saat penutup dibuka.

Di dalam liang kubur tersebut, Mbah Pani tampak pucat dan lemah, pihak keluarga lalu turun untuk memberi makan dan minum Mbah Pani.

Keluarga juga memandikan Mbah Pani dengan air bunga. Setelah itu, kain kafan yang dipakai Mbah Pani dilepas dan diganti sarung.

Baca Juga: Biasa Langsung Dikubur karena Dipercaya Menjaga Keselamatan si Anak, Ternyata Tali Pusar Bayi Bisa Jadi Obat Kanker Loh, Berikut Penjelasannya

Selama proses tersebut, warga terus melantunkan shalawat sehingga Mbah Pani lalu keluar dibantu oleh orang-orang sekitarnya.

Begitu keluar, ia berpelukan bersama dengan istri dan anggota keluarganya diiringi tangisan.

Petugas kesehatan dari Puskesmas Juwana yang hadir lalu melakukan pemeriksaan terhadap kondisi Mbah Pani. Dari pemeriksaan tersebut, Mbah Pani dinyatakan dalam keadaan sehat.

"Kondisinya bagus. Pernapasan dan tensinya juga bagus," kata Hardi Widiyono, Jumat (20/9/2019).

Baca Juga: Bingung Pilih Jurusan Kuliah yang Cocok? Coba Pilih Sesuai Kepribadian Zodiakmu Berikut ini

Hardi menambahkan, kondisi Mbah Pani yang lemas merupakan kewajaran lantaran ia tidak makan dan mengalami dehidrasi.

Liang kubur Mbah Pani sejatinya akan dibongkar seusai salat Jumat.

Namun, Mbah Pani justru berbisik lain kepada istrinya lewat lubang pernapasan dan meminta liang kuburnya dibongkar seusai maghrib.

Meski warga dan sejumlah pihak telah berdatangan, keluarga Mbah Pani menuruti keinginannya.

Baca Juga: Selama Ini Tak Pernah Diungkap, Widi Mulia Akhirnya Beberkan Fakta Terkait Beberapa Penyakit Putrinya yang Sampai Membuatnya Frustrasi: Ada Darah Keluar dari Mata

Pembongkaran lalu dilakukan sebelum maghrib lantaran papan penutup liang pertapaan mulai retak sebagian.

"Jadi keluarga khawatir kalau ada hal-hal yang tak diinginkan. Yang di dalam juga khawatir," kata adik ipar Mbah Pani, Joko Wiyono, Jumat (20/9/2019).

Proses pembongkaran tersebut juga dihadiri oleh perangkat desa, Koramil, serta petugas kepolisian dari Polsek Juwana.

Sementara, saat ditemui seusai menjalani ritual tersebut, Mbah Pani mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukungnya.

Baca Juga: Bikin Naik Pitam, Terawangan Mbah Mijan Soal Betrand Peto Buat Ruben Onsu dan Sang Istri Kesal, Begini Respon Sarwendah

Pria 63 tahun tersebut belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut lantaran kondisinya yang masih lemah.

"Sebelumnya saya minta maaf sebesar-besarnya. Kepala saya masih sakit. Kalau besok saya sudah fit dan sudah siap, saya siap membicarakan hal ini," katanya dalam Bahasa Jawa, Jumat (20/9/2019).

Artikel ini telah tayang di GridPop.ID dengan judul 5 Hari Usai Dimakamkan, Petani Ini Mendadak Bangkit Dari Kubur dengan Kain Kafan Masih Melekat di Tubuhnya: Saya Minta Maaf

(*)

Source :GridPop.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x