"Namanya baru proses belajar ya. Tempat kita dulu juga ada jongkok tapi jongkoknya tidak sampai habis ke bawah. Kalau untuk baca-bacaanya nanti dipandu ustad, bisa bisa privat belajar bertahap," katanya.
Momentum mualaf berdekatan dengan bulan Ramadan, Hermanto mengatakan akan belajar puasa.
"Saya akan puasa, tapi kayaknya belum bisa full karena proses belajar. Dan pastinya saya akan naik Haji namun prosesnya bertahap," katanya.
Ia juga menuturkan bahwa sudah sunat 30 tahun lalu saat muda.
Sehabis salat Jumat, masyarakat tidak langsung pergi dari masjid namun memilih untuk duduk dan menunggu proses pengucapan dua kalimat syahadat dimulai.
Di sela proses pembacaan dua kalimat syahadat, Hermanto sempat ditanya apakah masuk Islam karena ada paksaan?
keluarga Mualaf
"Tidak ada, saya masuk Islam tanpa paksaan. Melainkan murni dari dalam hati saya,"tegasnya.
Ateng dan anggota keluarganya mengucap dua kalimat syahadat di masjid Cheng Ho, Jumat (10/05/2019).
Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Satu Keluarga Kompak Dapat Hidayah, Pengusaha Terpandang Putuskan Jadi Mualaf Setelah Nasibnya Jungkir Balik, Mengaku Sebelumnya Sudah Sunat 30 Tahun Lalu: Perasaan Hati Sejuk dan Tenang