Follow Us

Pengusaha Terpandang Ini Ajak Keluarganya Memeluk Islam Usai Nasibnya yang Naik Turun, Resmi Jadi Mualaf Dirinya Mengaku Lebih Tenang

Helna Estalansa, None - Jumat, 12 Juni 2020 | 10:00
Satu keluarga di Palembang ini resmi pindah ke Agama Islam dan Menjadi Mualaf.
Tribun Sumsel

Satu keluarga di Palembang ini resmi pindah ke Agama Islam dan Menjadi Mualaf.

GridHype.ID - Tak sedikit kisah spiritual seseorang yang menginspirasi banyak orang.

Banyak juga orang yang ikut kagum ketika mengetahui proses perjalanannya.

Salah satunya seperti kisah keluarga berikut ini.

Keluarga pengusaha terpandang ini menjadi sorotan lantaran kisah spiritualnya.

Baca Juga: Baru-baru Ini Terbongkar, Roger Danuarta Blak-blakan Dirinya Harus Mengulang Proses Mualaf hingga Dua Kali Gegara Hal ini

Alami jatuh bangun kehidupan keluarga pengusaha asal Palembang ini putuskan untuk memeluk agama Islam.

Mereka diketahui mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Cheng Ho Jakabaring pada Jumat, (10/05/2019) lalu.

Adalah Ateng alias Suyono, Ong Mei Lu sang istri, dan Lois Fernando sang putra, bergantian mengucap dua kalimat syahadat.

Proses pembacaan dua kalimat syahadat ini dipimpin oleh H Ahmad Affandi selaku ketua pembina iman tauhid Islam (PITI) Sumatera Selatan.

Baca Juga: Dipersunting oleh Konglomerat Mualaf Asal Korea Selatan, Kini Pesinetron Tanah Air Ini Tinggal di Apartemen Mewah, Begini Penampakannya!

Proses sakral tersebut dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru, Gubernur periode 2003-2008 Syahrial Oesman, tokoh masyarakat Kemas H Halim, Ketua MUI Sumsel Aflatun Muchtar, Ustad Sodikun dan lainnya.

"Saya tidak akan banyak bicara, hidayahlah yang memangil saya untuk masuk Islam dan ini sudah pangilan hati. Perasaan hati sejuk dan lebih tenang," ujar Hermanto, pemilik toko Jaya Raya elektronik di kawasan 16 Ilir.

Pria kelahiran Palembang 7 February 1956 ini menceritakan, sewaktu kecil rumahnya dekat dengan masjid, dan sekarang rumahnya berada di seberang masjid.

Kesehariannya yang banyak berinteraksi dengan umat Muslim memengaruhi jiwanya untuk masuk Islam.

Baca Juga: 5 Tahun Jadi Mualaf, Penampilan Menantu Jokowi Curi Perhatian Saat Lebaran Bersama Keluarga

"Prosesnya butuh dua tahun untuk memutuskan memeluk agama Islam. Terlebih saya sudah mengalami tiga fase yaitu yang pertama hidup enak, lalu tahun 1998 krisis moneter, dan ketiga yang kebakaran toko," katanya.

Menurutnya, saat insiden kebakaran toko ia banyak dibantu oleh temen-temen muslim.

Perjalanan hidup ini memang semuanya butuh proses, untuk itu ia pun menjelaskan terhadap keluarga dan terhadap etnisnya atas keputusan yang diambil.

"Keluaraga semua terima, cuma kalau mau keluarga semua Islam butuh proses dan waktu," jelasnya.

Baca Juga: Unggah Momen Rayakan Lebaran Usai Jadi Mualaf, Deddy Corbuzier dan Sang Kekasih Banjir Doa Netizen: Cepet Nikah

Usai resmi memeluk agama Islam, Hermanto Wijaya untuk pertama kalinya salat Ashar berjamaah di Masjid Raya Citra Grand City.

Proses mengambil wudu dan salat diajarkan oleh para ustaz.

"Saya sangat senang bisa salat di sini," katanya.

"Namanya baru proses belajar ya. Tempat kita dulu juga ada jongkok tapi jongkoknya tidak sampai habis ke bawah. Kalau untuk baca-bacaanya nanti dipandu ustad, bisa bisa privat belajar bertahap," katanya.

Baca Juga: Krisis Pandemi Corona Membawa Hidayah, Perjalanan Spiritual Atlet asal Austria yang Putuskan Menjadi Mualaf, Merasa Terlahir Kembali

Momentum mualaf berdekatan dengan bulan Ramadan, Hermanto mengatakan akan belajar puasa.

"Saya akan puasa, tapi kayaknya belum bisa full karena proses belajar. Dan pastinya saya akan naik Haji namun prosesnya bertahap," katanya.

Ia juga menuturkan bahwa sudah sunat 30 tahun lalu saat muda.

Sehabis salat Jumat, masyarakat tidak langsung pergi dari masjid namun memilih untuk duduk dan menunggu proses pengucapan dua kalimat syahadat dimulai.

Baca Juga: 19 Tahun Jadi Istri Bos Telkom, Terungkap Sikap Maudy Koesnaedi yang Bikin Rumah Tangganya Harmonis Hingga Suaminya Mualaf

Di sela proses pembacaan dua kalimat syahadat, Hermanto sempat ditanya apakah masuk Islam karena ada paksaan?

keluarga Mualaf
Tribunnews

keluarga Mualaf

"Tidak ada, saya masuk Islam tanpa paksaan. Melainkan murni dari dalam hati saya,"tegasnya.

Ateng dan anggota keluarganya mengucap dua kalimat syahadat di masjid Cheng Ho, Jumat (10/05/2019).

Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Satu Keluarga Kompak Dapat Hidayah, Pengusaha Terpandang Putuskan Jadi Mualaf Setelah Nasibnya Jungkir Balik, Mengaku Sebelumnya Sudah Sunat 30 Tahun Lalu: Perasaan Hati Sejuk dan Tenang

(*)

Source : GridStar.ID

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest