Dalam klaim kepolisian Israel, pria berusia 32 tahun itu ditembak mati dianggap membawa senjata dan mengabaikan perintah untuk berhenti.
Namun ketika diperiksa, Iyad diketahui tak bersenjata.
Menhan Benny Gantz pun mengaku menyesalkan adanya insiden tersebut.
Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng! Meski Berada di Pinggir Sungai, Pagar Rumah Ini Dihiasi Ratusan Iphone 6
"Kami minta maaf atas peristiwa tertembaknya Iyad Halaq, dan tentu saja kami berbagi duka dengan keluarga mendiang," jelasnya.
Dalam rapat kabinet Minggu (31/5/2020), mantan Kepala Staf Gabungan itu berjanji akan menyelidiki dan mengambil keputusan secepatnya.
Menhan Israel berusia 60 tahun itu menambahkan, kepolisian akan berusaha untuk menggunakan kekuatan guna mengurangi jatuhnya korban.
Dalam beberapa pekan terakhir, tensi semakin tinggi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana menduduki sebagian Tepi Barat.
Otoritas Palestina mengumumkan mereka tak lagi terikat perjanjian baik dengan Israel maupun AS, termasuk yang berhubungan dengan keamanan.
Dilansir BBC Senin (1/6/2020), Iyad Halaq setiap hari berjalan dari rumahnya di Wadi al-Joz menuju pusat Elwyn El Quds, sekolah bagi penyandang disabilitas.