Panti asuhan tersebut dijalankan oleh seorang pastor bernama Erhardt, misionaris yang tinggal di India.
Menurutnya, Dina masih memiliki tanda-tanda akal manusia dengn mata yang tajam, yang diyakini karena tinggal bersama serigala selama bertahun-tahun.
Bocah itu awalnya tidak bisa beradaptasi dengan kehidupan manusia.
Dina hanya mau makan daging mentah, dan tidak pernah memakai pakaian, sering menggetarkan giginya, dan tidak mampu berbicara bahasa manusia.
Manusia serigala, nyata atau hanya dongeng belaka?
Bocah itu berkomunikasi dengan menggeram dan melonglong seperti serigala liar.
Namun, hal ajaib terjadi ketika anak liar lainnya ditemukan di hutan, keduanya bisa berkomunikasi, setelah sama-sama berada di panti asuhan.
Bertahun-tahun, petugas panti asuhan mencoba bersabar dengan Dina, dan mencoba membantunya berkomunikasi dengan manusia.
Pada akhirnya dia berhasil berbicara dengan bahasa manusia, dan kemudian dia juga berjalan dengan kedua kakinya.
Tetapi dia masih memiliki kebiasaan mengendus seperti serigala, Dina menjalani sepanjang hidupnya di panti asuhan dan tak banyak berkembang.