Negara Terancam Bangkrut, Ternyata Utang Malaysia Lebih Sedikit Timbang Utang Indoensia, Inilah yang Menyebabkan Kebangkrutan Negeri Jiran

Jumat, 05 Juni 2020 | 08:40
Tribun Manado

Mantan Presiden RI pada rezim orde baru, Soeharto (kiri) dan Presiden RI saat ini, Jokowi (kanan).

GridHype.ID - Kabar kurang mengenakkna datang dari tiga negara ini, yakni Turki, Venezuela dan Malaysia.

Dikabarkan sejak 2018 silam ketiga negara tersebut bakal bangkrut akibat krisi meneter yang terjadi.

Dilansir Reuters, Menteri Keuangan Malaysia Lim Guang Eng menjelaskan total utang Malaysia mencapai 1.087 triliun ringgit (sekitar Rp3.500 triliun) pada 31 Desember 2017.

Kabarnya utang tersebut berhilir pada kasus mega korupsi mantan Perdana Menterinya (PM) Najib Razak beserta istri.

Baca Juga: Kritisi Pemerintahan yang Akan Gunakan Dana Haji untuk Perkuat Rupiah, Rizal Ramli : Benar-benar Kehabisan Ide

Nasib perekonomian Negeri Jiran pun di ujung tanduk.

Warga Malaysia membuat gerakan aksi melunasi utang dengan cara iuran atau patungan.

Ini dilakukan melalui sebuah situs crowdfunding.

Aksi tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyerukan pemotongan gaji para menteri sebesar 10% untuk kurangi utang yang mencapai 1 triliun ringgit.

Langkah ini diikuti pula anggota parlemen pada sejumlah negara bagian di Malaysia.

Bicara utang, milik Indonesia sebenarnya tak kalah banyak, bahkan jauh lebih besar.

Berdasar laporan Bank Indonesia, pada akhir April 2018 jumlah utang luar negeri (ULN) berada di angka 356,9 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp5.000 triliun.

Uniknya, Malaysia terancam bangkrut sementara Indonesia tidak.

Baca Juga: Pemuda Ini Idap Penyakit Kronis Mematikan Gara-gara Kebiasaan Buruk Begadang Sambil Main Ponsel

Penjelasannya ada pada rasio utang negara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Utang Malaysia memang hanya Rp3.500 triliun.

Tapi rasionya terhadap PDB lebih dari 60 persen.

Sebaliknya Indonesia.

Meski berutang hingga Rp5.000 triliun, rasio jumlah utangnya hanya 29 persen dari PDB.

Dengan rasio utang yang lebih dari 60 persen PDB, hampir dipastikan Malaysia akan kesulitan dalam membayar cicilan utang tiap tahunnya.

Hal ini tentu saja akan membawa efek berantai di kondisi moneter Malaysia.

Baca Juga: Alami Mati Suri, Kesaksian Dua Orang Ini Ungkap Hal yang Mengejutkan! Lihat Michael Jackson dan Pemuka Agama Dunia Disiksa di Neraka

Kasus menggunungnya utang Malaysia ini cukup mengejutkan.

Tahun-tahun sebelumnya Malaysia jarang sekalai punya utang lebih dari 300 miliar ringgit.

Dikabarkan, utang yang mencapai 1 triliun ringgit itu terkait dengan dugaan kasus korupsi 1MDB (1 Malaysia Development Berhad).

1MDB semacam BUMN yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak untuk menghimpun dana pembiayaan proyek infrastruktur Malaysia. (Yoyok Prima Maulana)

Upaya Malaysia melunasi utang

Malaysia tengah berupaya untuk menyelesaikan utang yang melebihi angka 1 triliun ringgit atau US$ 241 miliar.

Hal ini ini semakin diperparah oleh jaminan negara atas di atas nota yang ternyata diterbitkan dari dana yang bermasalah yaitu 1MDB.

Lim mengatakan, konsolidasi anggaran tidak akan mudah karena Malaysia membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan masalah akibat kasus korupsi di proyek 1MDB dan hilangnya pengembalian pajak yang mencapai miliaran ringgit.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pusing Bukan Main, Sejak Pandemi Virus Corona Banyak Warga Jawa Barat Hamil Serempak: Jangan Digaskeun

Negara kemudian memilih menerbitkan obligasi dan penjualan aset, termasuk bermain di pasar saham demi mengumpulkan dana serta memenuhi target defisit fiskal sebesar 2,8% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini.

Perusahaan minyak negara Petroliam Nasional Bhd akan melantai di bursa efek, meskipun Mahatir belum memutuskan apakah akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) atau tidak.

Di sisi lain, menurut Lim, pemerintah juga berencana untuk mengurangi kepemilikan ekuitas langsung demi menahan efek crowding out yang disebabkan oleh investasi negara.

Sebelumnya, Mahatir telah meninjau proyek transportasi seharga miliaran dolar, tapi kemudian menangguhkannya karena dinilai terlalu mahal.

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Utang Malaysia Rp3.500 Triliun Sedangkan Utang Indonesia Mencapai Rp5.000 Triliun, Tetapi Mengapa Justru Negara Jiran lah yang Terancam Bangkrut?

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Intisari