Gridhype.id- Narkoba lagi-lagi menyeret salah satu aktor kenamaan Indonesia.
Dwi Sasono, diamankan pihak kepolisian lantaran mengkonsumsi ganja.
Polisi juga menemukan ganja seberat 16 gram yang disembunyikan di atas lemari di rumah Dwi Sasono.
"Saat penggeledahan di kediaman DS ada narkotikan jenis ganja seberat 16 gram disembunyikan di atas lemari dalam suatu tempat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam rilis di Polres Metro Jakarta Selatan, dikutip dari Tribunnews.com.
DS mengkonsumsi ganja satu bulan terakhir dan mendapatkan barang tersebut dari seorang berinisial C yang kini jadi DPO.
"Hasil pemeriksaan urin, DS positif konsumsi ganja. Pengakuannya, DS konsumsi ganja selama sebulan terakhir," ungkapnya.
Kombes Yusri Yunus menjelaskan, artis DS ditangkap sendirian, tidak bersama istrinya.
Menurut Yusri, DS menggunakan narkoba dengan sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan sang istri Widi Mulia.
"Sampai dengan sekarang ini kita tes tidak ada semuanya cuma yang bersangkutan sendiri, yang bersangkutan sendiri, kalau istrinya tidak," kata Yusri menjawab pertanyaan awak media.
"Kalau pengakuannya setelah kita lakukan pemeriksaan saksi termasuk istrinya, tidak mengetahui, dia diam-diam," sambung Yusri.
Ketika dilakukan penangkapan tersebut, obat terlarang itu disembunyikan oleh DS di tempat yang benar-benar sembunyi.
"Dia rapi sekali, makanya pada saat kita lakukan penangkapan, barang bukti tersebut dia sembunyikan betul-betul, istrinya pun tidak tahu kalau ada barang bukti tersebut," jelasnya.
Baca Juga: Video Detik-detik Dwi Sasono Digerebek Polisi, Terlihat Pasrah Tunjukkan Ganja di Dalam Guci
Efek buruk ganja jika dikonsumsi secara jangka panjang dan tak terkontrol
Ganja sendiri adalah tanaman sejenis rerumputan bernama latin Cannabis sativa yang dikeringkan.
Salah satu zat THC yang dikandung pada ganja ini disebut memberikan efek “high/tinggi” pada penggunanya.
Cara penggunaan ganja sendiri bermacam-macam, bisa dilinting menjadi rokok, menggunakan bong, hingga menggunakan vaporizer.
Ganja juga dapat dicampur ke dalam makanan seperti brownies, kukis, permen, atau bahkan diseduh seperti teh.
Dibandingkan obat rekreasi jenis lain, ganja di dunia dianggap yang paling “jinak” dan memiliki risiko paling kecil.
Bahkan penggunaan mariyuana sebagai terapi medis untuk kesehatan pun sudah mulai diakui di berbagai negara termasuk Amerika Serikat.
Tapi ternyata ganja jika dikonsumsi secara berlebihan dan berjangka panjang akan merusak otak dan tubuh, simak ulasannya berikut ini dilansir dari Kompas.com.
Mengkonsumsi ganja memang tidak baik
Hal itu dijelaskan Peneliti di Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience Jakarta, dr Hari Nugroho, MSc.
dr Hari mengatakan, pengaruh zat adiktif ganja lebih rendah dibanding heroin, sabu ataupun putaw.
Namun, ganja juga memiliki banyak bahkan ratusan zat psikoaktif dan Tetrahidrokanabinol (THC), yang merupakan senyawa yang paling aktif.
Senyawa THC memberikan pengaruh atau efek yang signifikan terhadap penggunanya.
Efek ganja pada tubuh
dr Hari memberikan contoh kasus sederhana perihal efek ganja terhadap tubuh pengguna, yaitu dengan memakai rokok yang telah ditambahkan ganja di dalamnya.
Ketika rokok itu dihisap, efek yang akan terjadi tidak hanya dari pengaruh asap rokok yang sudah jelas berbahaya.
Melainkan juga kandungan senyawa aktif dari ganja juga akan ikut menyebar di tubuh.
Hasilnya, yang terjadi adalah adanya gangguan pernapasan sampai paru-paru.
Terkait hal tersebut, dr Hari menanggapi kasus warga Amerika yang meninggal karena penggunaan Vape atau rokok elektrik.
"Itu kasus dari pake Vape ditambah dengan liquid yang mengandung THC cair. Nah karena liquid-nya itu ada kandungan minyak, THC cair tidak bisa menyatu. Makanya bisa bersifat sebagai karsinogen (zat beracun)," ujar Hari.
Baca Juga: Dwi Sasono Terjerat Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Unggahan Instagram Widi Mulia Jadi Sorotan
Tetrahidrokanabinol (THC) merupakan senyawa yang paling aktif di antara ratusan senyawa aktif di dalam ganja, yang efeknya bisa membuat halusinasi berlebih kepada pengguna.
Dampak dari karsinogen yaitu membuat cidera dan gangguan pernapasan sampai paru-paru, yang berujung pada kematian.
Efek ganja pada otak Efek ganja pada otak, tutur dr Hari, seperti episode halusinasi, episode psikiatri, adiksi (kecanduan), serta menjadi pemicu gangguan jiwa.
Meskipun pengaruh adiktif dari ganja lebih rendah daripada narkoba jenis lainnya seperti heroin, sabu, atau putaw, tetapi dalam dosis berlebihan ganja dengan senyawa THC aktif yang ada sangat bisa untuk membuat efek kecanduan (adiksi) kepada penggunanya.
Itulah mengapa pengguna mengalami episode halusinasi dan juga episode psikiatri (prosedur pemahaman, penilaian, diagnosis, perawatan, serta pencegahan gangguan kejiwaan).
Ganja bisa menjadi pemicu gangguan jiwa pada orang yang memiliki faktor genetik.
Hal ini terjadi pada orang yang keturunan atau keluarganya pernah memiliki riwayat gangguan jiwa (skizofrenia).
"Jadi kalo ada yang punya genetik gangguan jiwa atau skizofrenia, mengkonsumsi ganja bisa jadi pemicu penggunanya kena gangguan jiwa atau skizofrenia juga.
Bahkan sangat berisiko sekali itu," tutur Hari. Bahkan, lanjut dr Hari, pada beberapa penelitian yang masih diperdebatkan, kemampuan kognitif anak remaja pemakai ganja juga terganggu dan akan menyebabkan terjadinya penurunan IQ.
Oleh karena itu, dr Hari menegaskan, ganja perlu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat termasuk pemerintah.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Dwi Sasono Sebulan Konsumsi Ganja, Ini Efek Buruk Ganja dalam Jangka Panjang Terhadap Tubuh & Otak