Dia tahu beberapa nama bayi yang disimpan di panti, mengerti konsep warna, menerima makanan hanya dari piringnya, dan mengenali gelasnya sendiri.
Kamala juga belajar banyak tentang bahasa untuk berkata-kata.
Kemudian pada 1928 datanglah undangan dari Psychological Society of New York yang ingin mengekspos Kamala ke publik.
Namun Kamala menjadi lemah karena itu, kesehatannya menurun sepanjang tahun dan kemudian meninggal pada November 1929. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Amala dan Kamala: Kisah Dua Gadis India yang Dibesarkan oleh Induk Serigala “