Follow Us

Presiden Jokowi Minta Masyarakat untuk Berdamai dengan Covid-19, Jusuf Kalla: Kalau Damai, Risikonya Mati

Nabila N C, None - Sabtu, 23 Mei 2020 | 03:45
jokowi dan jusuf kalla
Kompas.com (MUHAMMAD IQBAL)/(Dian Erika )

jokowi dan jusuf kalla

Namun WHO dalam rilisnya sempat mengatakan, bahkan sekalipun vaksin telah ditemukan, virus corona tidak akan benar-benar hilang.

Ia juga meminta agar masyarakat dunia berdamai dengan virus corona.

Sebab penemuan vaksin mungkin tidak pernah ada hingga akhir tahun 2021.

Baca Juga: Awalnya Mengira Kuis Berhadiah, Pemenang Lelang Motor Listrik Senilai Rp2,55 Miliar Milik Presiden Jokowi Ternyata Hanyalah Kuli Bangunan, Datangi Polisi karena Takut Ditagih

"Saya tidak ragu bahwa karena begitu banyak perusahaan bekerja secara paralel dan seperti yang kita lihat kolaborasi yang hebat dengan regulator termasuk FDA, kita benar-benar dapat mempercepat persetujuan vaksin," kata CEO Roche, sebuah perusahaan farmasi besar, Severin Schwan.

"Tapi tetap saja, biasanya butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan obat baru. Sebagian besar ahli sepakat bahwa dibutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan hingga kita melihat vaksin yang tersedia dalam jumlah yang diperlukan untuk pasien," sambungnya.

Sementara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), ikut berkomentar dengan istilah "berdamai" yang digaungkan Presiden Jokowi.

Menurut JK, berdamai hanya bisa dilakukan jika kedua belah pihak sama-sama menginginkan perbaikan.

Baca Juga: Kabar Baik untuk PNS, Gaji Ke-13 Lebih Besar Dari THR! Berikut Penjelasannya

"Berdamai itu kalau dua-duanya ingin berdamai. Kalau kita hanya ingin damai, tapi virusnya enggak, bagaimana?" ujar Kalla dalam diskusi Universitas Indonesia Webinar "Segitiga Virus Corona", Selasa (19/5/2020), dikutip dari Kompas.com.

JK juga menganggap istilah berdamai kontras dengan sifat virus corona itu sendiri.

Terlebih, corona tidak pernah memilih dan memilah korbannya.

Source : Sosok.id

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest