Sementara 119 kasus merupakan kanker usus besar distal, yakni kanker usus besar yang memengaruhi area usus besar yang menyimpan feses.
Penelitian kemudian fokus mengamati pola diet seperti apa yang dilakukan peserta.
Ada empat pola diet yang dilakukan.
Sebanyak 65 persen perempuan mengikuti diet yang menganjurkan rutin makan daging merah, 3 persen memakan unggas, 13 persen sebagai pemakan ikan, dan 19 persen vegetarian.
Dari empat kelompok tersebut, peneliti melihat kelompok vegetarian menunjukkan risiko terendah dari semua jenis kanker usus besar.
Baca Juga: Meski Mematikan, Nyatanya 4 Racun ini Bisa Jadi Obat Jantung Hingga Kanker
Sebaliknya, perempuan yang secara teratur mengonsumsi daging merah berisiko lebih tinggi memiliki kanker usus besar distal dibanding mereka yang mengikuti diet tanpa daging merah.
Penelitian ini makin menguatkan temuan sebelumnya yang telah mengaitkan daging merah dengan kanker usus.
Menurut Harvard Health, semakin banyak daging merah yang masuk ke dalam tubuh akan memiliki tingkat senyawa N-nitroso (NOC) yang lebih tinggi di dalam feses. Senyawa ini adalah pemicu kanker usus.
"Penelitian kami makin menguatkan adanya hubungan antara kanker usus dengan daging merah. Namun, analisis lebih lanjut dengan penelitian lebih besar masih diperlukan untuk mencari pencegahannya," kata Dr Diego Rada Fernandez de Jauregui, bagian dari tim Epidemiologi Gizi di Leeds, dilansir Newsweek Senin (2/4/2018).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukti Baru, Kebanyakan Makan Daging Merah Bisa Picu Kanker Usus"