Diketahui, Ruben harus merumahkan 2.500 karyawannya karena tak sanggup lagi memberikan gaji.
"Dari 6.500 karyawan yang saya bisa selamatkan hanya 4.000, ketika mereka di rumahkan (yang tadinya) kemarin-kemarin tidak saya rumahkan, tapi bank saya sesak, saya tidak bisa menyelamatkan mereka sama sekali," ujar Ruben pada Sandi.
Lebih lanjut, Ruben juga mengaku keputusan ini adalah hal yang paling sedih dalam perjalanan hidupnya.
Perubahan yang sangat drastis ini membuat Ruben harus mengambil tindakan agar bisnisnya tetap berjalan.
"Ini hal yang paling sedih dalam perjalanan saya, di luar pemikiran saya, tidak ada persiapan, jadi semuanya berubah drastis dan saya harus ambil tindakan," tutur Ruben lagi.
Ia mengaku saat ini bukan keuntungan yang jadi fokus utamanya.
Namun bagaimana ia bisa menyelamatkan perusahaan dan 4.000 karyawan lain.
"Mau gali gobang tutup lobang pun butuh waktu. Enggah usah ngomong keuntunganlah, menggaji mereka saja saya tidak bisa," ujar Ruben.
Baca Juga: Salah Mengira! Betrand Peto Bukan Anak Angkat Ruben Onsu, Sarwendah Beri Penjelasan
Kendati terpaksa merumahkan karyawannya, Ruben tak mau lepas tanggung jawab begitu saja.