Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Belajar dari Venezuela yang Alami Krisis Parah Lantaran 'Terlalu Baik' pada Rakyatnya, Padahal Pernah Sandang Gelar Negara Terkaya di Dunia

None - Senin, 04 Mei 2020 | 16:35
Berkaca pada Venezuela yang Jatuh Bangkrut Akibat Terlalu Manjakan Rakyatnya, Padahal Pernah Jadi Negara Terkaya di Dunia!
Kompas.com

Berkaca pada Venezuela yang Jatuh Bangkrut Akibat Terlalu Manjakan Rakyatnya, Padahal Pernah Jadi Negara Terkaya di Dunia!

GridHype.ID - Siapa sangka dulunya Venezuela dulunya adalah negara terkaya di dunia.

Namun semuanya berubah saat inflasi menyerang.

Tepatnya tahun 2013 lalu akibat krisis yang terjadi, Venezuela berujung dilanda inflasi tinggi.

Baca Juga: Netizen Dibuat Geger, Selebriti Hollywood Ini Unggah Buku Ramalan tentang Virus Corona Sejak 2008!

Sejak kematian Presiden Hugo Chavez 2013 silam, rakyat Venezuela kesulitan memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Pada 2019 lalu, Venezuela dikabarkan berada di ambang kehancuran.

Uang kertas bolivar (mata uang Venezuela) nyaris tak ada nilainya dan merupakan salah satu mata uang dengan nilai tukar paling rendah di dunia.

Padahal dulu negara ini terkenal sangat kaya raya.

Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Tapi kekayaan itu yang kemudian menjadi awal dari kehancuran Venezuela.

Seperti negara penghasil minyak lainnya, 95% pemasukan Venezuela berasal dari ekspor minyak.

Ini artinya uang masuk ke negara ini sangat bergantung pada harga minyak dunia.

Baca Juga: Puluhan Tahun Tak Bisa Dihuni, Kisah Kelam Dibalik Pulau Gruinhard, Tempat Uji Coba Senjata Biologis yang Terpencil dan Simpan Bahaya Mematikan

Saat harga minyak dunia sedang tinggi, pemasukan negara sangat besar dan begitu pula sebaliknya.

Venezuela juga mengalami kesenjangan sosial yang sangat besar dengan semua orang kaya sebagai pemilik bisnis di negara itu. Mengakibatkan warga miskin makin miskin.

Sejak Hugo Chavez berkuasa di tahun 1999, Chavez langsung menerapkan kebijakan untuk menyetarakan ekonomi rakyat.

Sebagian besar keuntungan negara dari penjualan minyak dialokasikan untuk program sosial gratis bagi rakyat, termasuk subsidi dan usaha-usaha mengentaskan kemiskinan.

Chavez juga berani memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat dan bergabung dengan China dan Rusia.

Antrian masyarakat Venezuela untuk mendapatkan sembako murah dampak krismon di negara mereka, pemandangan yang akrab dengan keadaan Indonesia tahun 1998
via Grid.id

Antrian masyarakat Venezuela untuk mendapatkan sembako murah dampak krismon di negara mereka, pemandangan yang akrab dengan keadaan Indonesia tahun 1998

Kedua negara inilah yang akhirnya meminjamkan dana miliaran dollar pada Venezuela.

Chavez juga mendeklarasikan lahan pertanian sebagai milik negara tapi malah mengabaikannya karena merasa kondisi ekonomi Venezuela yang baik-baik saja.

Akibatnya, Venezuela murni hanya bergantung pada penjualan minyak ke luar negeri.

Baca Juga: Wanita ini Histeris Saat Dapati Ada 'Tanduk' Tumbuh di Kepalanya, Rupanya Ia Mengalami Kondisi Langka ini Pada Tubuhnya

Dana terus dikucurkan untuk rakyat tanpa disadari Chavez bahwa ini adalah bunuh diri perlahan.

Hingga kematiannya pada 2013, Chavez dijuluki sebagai pahlawan bagi orang miskin Venezuela.

Selepas Chavez mengkat, Maduro menggantikannya dan meneruskan program subsidi ala Chavez.

Tahun 2016, harga minyak dunia turun drastis dan penghasilan Venezuela terpangkas habis.

Kas pemerintah kosong bahkan defisit karena program untuk rakyat tetap dijalankan.

Maduro mengambil keputusan salah. Bukannya mencari solusi dengan menambah lini produk ekspor, dia malah mencetak uang sebanyak mungkin.

Nilai tukar bolivar melorot tajam. Inflasi tak terkendali dan tingkat harga barang naik hingga 1000%.

Baca Juga: Bak Oase di Tengah Masa Sulit, Nasabah BRI Terima Transferan Sebesar Rp600 Ribu secara Misterius, Ini Penjelasan Soal Asal-muasal Dana Tersebut

eadaan di Venezuela benar-benar kacau dan bahkan rumah sakit pemerintah tak mampu lagi menyediakan pasokan obat-obatan.

Laiknya efek domino, ini menyebabkan banyak warga kaya memilih meninggalkan Venezuela.

Kini negara ini terpuruk dan nyaris tak mampu bangkit lagi. Selain sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak Venezuela, sikap 'terlalu baik' pemerintah juga jadi salah satu penyebabnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul,“Pernah Jadi Negara Kaya, Venezuela Bangkrut Karena Terlalu Baik pada Rakyatnya

Source : GridStar.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x