Arief menuturkan, tindakan merobohkan rumah tersebut telah mendapatkan persetujuan kedua belah pihak, dan diketahui pihak Desa Pengkol.
"Kalau rumahnya dirobohkan benar, tapi kalau penyebabnya kurang 86, yang jelas mereka sudah bercerai, itu kan harta gono-gini, akhirnya sepakat untuk dihancurkan sama-sama,
mungkin untuk menghilangkan kenangan, kurang jelas alasannya apa, tapi itu sudah melalui kesepakatan antara kedua belah pihak," kata AKBP Arief, ketika dikonfirmasi.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Ngaku ke Tempat Teman, Istri Malah Berduaan dengan Selingkuhan, Drama Penggerebekan Tak Terelakkan