Penyakit itu disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen asal burung.
Meskipun tidak ada pernyataan mengenai dari mana virus itu berasal, penyakit itu menyebar ke seluruh dunia selama 1918 -1919.
Diperkirakan, sekitar 500 juta orang atau sepertiga populasi dunia terinfeksi virus ini dengan jumlah kematian setidaknya 50 juta di seluruh dunia.
Di Amerika Utara, melansir Intisari.id, flu pertama kali muncul di Kansas pada awal 1918, selanjutnya di Eropa pada musim semi.
Pada musim semi 1918 di Madrid, flu menyebabkan pandemi sehingga disebut "Flu Spanyol."
Baca Juga: Kabar Buruk! Presiden Jokowi Umumkan Indonesia Alami Defisit Pangan di Tengah Pandemi
Pada Oktober 1918, ratusan ribu orang di Amerika Serikat meninggal dunia.
Kematian tinggi menimpa pada manusia berusia kurang dari 5 tahun, 20-40 tahun, dan 65 tahun ke atas.
Inilah yang membuat influenza Spanyol ini termasuk penyakit yang unik.
Tanpa adanya vaksin dan obat antibiotik, upaya pengendalian di seluruh dunia hanya mengandalkan isolasi, karantina, penggunaan disinfektan, dan batasan pertemuan publik.
Lahir di tengah pandemi infuenza 1918 dan lolos darinya, Angelina Friedman dijuluki oleh keluarganya sebagai 'manusia super'.