Setelah insiden peretasan itu, Damar meminta Ravio segera melaporkan kejadian itu kepada manajemen WhatsApp.
Selanjutnya, Head of Security Whatsapp membenarkan adanya pembobolan tersebut.
"Head of Security WhatsApp dikatakan memang terbukti ada pembobolan. Pelaku pembobolan menemukan cara mengakali nomer mereka untuk bisa mengambil alih Whatsapp yang sebelumnya didaftarkan dengan nomor Ravio. Karena OTP dikirim ke nomer Ravio, besar kemungkinan pembobol sudah bisa membaca semua pesan masuk lewat nomer tersebut," jelasnya.
Setelah dua jam, akun WhatsApp Ravio akhirnya berhasil dipulihkan oleh pihak WhatsApp.
Namun selama akunnya dikuasai peretas, Ravio terkaget akunnya digunakan peretas untuk menyebarkan pesan provokasi.
"Saya katakan motif penyebaran itu adalah plotting untuk menempatkan Ravio sebagai salah satu yang akan membuat kerusuhan," ungkapnya.
"Saya minta Ravio untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan semua bukti. Agar kami bisa memeriksa perangkat tersebut lebih lanjut," sambungnya.
Tak lama setelah aksi pesan berantai itu, Ravio kembali bercerita kepada Damar bahwa dirinya kerap dicari oleh orang yang tak dikenal. Hal itu diketahuinya dari penjaga indekosnnya.
Baca Juga: Gara-gara Kartu Prakerja, Presiden Jokowi Malah Ditinggalkan oleh Salah Satu Staf Khusus Milenialnya
"Sekitar pukul 19.14 WIB, Ravio menghubungi saya dan mengatakan "Mas, kata penjaga kosanku ada yang nyariin aku rapi udah pergi. Tsmpangnya serem kata dia," jelasnya.
Ia kemudian mengintruksikan Ravio untuk segera mematikan dan mencabut baterai ponselnya dan pergi ke rumah aman. Menurut Damar, obrolan itu merupakan percakapan terakhirnya dengan Ravio.