"Siklus haid yang datangnya sporadis merupakan indikasi dari suatu kelainan ovulasi yang mendasar, yang membuat pembuahan jadi sulit," papar Dr. Sheeva Talebian, ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New York.
Penyebabnya mirip dengan berhentinya siklus menstruasi: sindrom ovarium polikistik, kelainan tiroid, dan hypothalamic amenorrhea (berhentinya mens akibat terlalu banyak olahraga dan kurang makan).
Haid yang tidak teratur juga merupakan tanda berkurangnya cadangan ovarium karena endometriosis atau kegagalan ovarium awal.
Baca Juga: Sering Dikonsumsi Saat Sahur, ini Alasan Kenapa Teh Tidak Cocok Diminum Saat Sahur
- Perdarahan di sela-sela siklus haid
Namun menurut Dr. Talebian, perdarahan di sela-sela jadwal haid atau setelah berhubungan seks bisa mengindikasikan suatu polip rahim atau fibroid, atau perlukaan pada servik.
Selain membuat sulit hamil, perdarahan perlu diperiksakan ke dokter untuk mengetahui apakah ada hubungannya dengan kanker.
Baca Juga: Tak Hanya Sekedar Beribadah, ini 7 Hal Ajaib yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Berpuasa
- Volume darah haid sangat deras
Hal ini bisa merupakan tanda fibroid rahim, demikian menurut Dr. Marcy F. Maguire, ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New Jersey.
"Haid yang deras juga berkaitan dengan kelainan perdarahan tertentu atau keabnormalan endokrin," katanya.
Fibroid bisa menyusut atau dioperasi jika menghambat kehamilan, sedangkan kelainan darah bisa ditangani dengan pengobatan.