Follow Us

Menyayat Hati, Keluarga Guru Ngaji Ini Harus Habiskan Uang Tabungan Demi Bisa Makamkan Kerabatnya yang Berstatus ODP Covid-19: Peran Pemerintah Tak Ada

None - Sabtu, 18 April 2020 | 11:25
(Ilustrasi) Ambulans
Kompas.com

(Ilustrasi) Ambulans

"Makanya dari pada saya menunggu lama khawatir jenazah sudah bau, saya inisiatif sewa mobil Ambulans lain," ujar Daryanto kepada Warta Kota, Rabu (15/04).

Ia menggunakan jasa Tangerang Ambulans Service. Dan telah melakukan kesepakatan untuk melakukan pembayaran.

"Bayar Rp. 15 juta. Itu layanannya selain ambulans ada juga peti mati dan dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai prosedur pemakaman Covid-19," ucapnya.

Menurutnya keluarga pun merelakan uang tersebut. Dan segera memakamkan korban di tanah wakaf dekat kediamannya yakni Ciledug, Kota Tangerang.

Kwitansi bukti pembayaran sewa ambulans
Serambi News

Kwitansi bukti pembayaran sewa ambulans

"Beruntungnya uangnya enggak pinjam sana pinjam sini. Korban guru ngaji punya tabungan sekitar Rp. 8 juta. Sisanya anggota keluarga lain pada urunan," kata Daryanto.

Daryanto mengaku kecewa dengan Pemerintahan Kota Tangerang.

"Kecewa, dalam hal ini pemerintah tidak tanggap," ujar Daryanto warga asal Ciledug, Kota Tangerang itu kepada Warta Kota, Rabu (15/04).

Baca Juga: Hindari 7 Kesalahan Memakai dan Memilih Celana Dalam, Berpotensi Sebabkan Kanker

Ia menjelaskan awalnya korban dilarikan ke RS Bakti Asih, Kota Tangerang. Kemudian pihak dokter menyatakan bahwa korban merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.

"Ada masalah di paru-parunya, setelah menjalani perawatan meninggal dunia. Kemudian pihak rumah sakit menelepon layanan 112 Pemkot Tangerang untuk membawa jenazah tante saya ini," ucap Daryanto.

"Tapi ditunggu-tunggu lama datangnya. Malah tidak ada jawaban. Jenazah tante saya keburu bau dan harus segera dimakamkan," sambungnya.

Source : GridStar

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular