Namun karena komplikasi pernapasan yang parah, dia meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) malam waktu setempat.
Kasus ini lantas menjadi perhatian pemerintah Brasil.
Di mana hal ini mungkin akan membahayakan warga suku Yanomami lainnya.
Alasannya, para antropolog dan pakar lainnya memperingatkan bahwa virus corona berpotensi untuk memusnahkan Yanomami.
Perlu Anda tahu, suku Yanomami adalah suku asli Amazon terbesar dengan 38.000 populasi.
Mereka sangat teisolasi di Amerika Selatan dan sebagian besar terisolasi dari dunia luar hingga pertengahan abad ke-20.
Kenapa bocah tersebut bisa terinfeksi virus corona padahal hidup terisolasi?
Menurut Lembaga Sosial-Lingkungan (ISA), ini mungkin karena orang luar yang memasuki desa mereka secara ilegal.
Apalagi dilaporkan ada lebih dari 20.000 penambang ilegal yang masuk dan keluar Wilayah Adat Yanomami tanpa izin.
Sedihnya, Alvanei Xirixan bukanlah satu-satunya korban virus corona dari pedalaman Amazon.
Sebelumnya sudah ada korban lainnya yang berasal dari suku lain di pedalaman Amazon.