Sementara perdagangan hewan liar ciptakan interaksi antara hewan dan manusia, hal itu juga sediakan kesempatan virus berpindah dari populasi hewan sembari bermutasi.
Bisa juga beberapa virus bergabung karena kontak yang sangat dekat.
Virus yang meloncat dari hewan kemudian menginfeksi manusia lalu menyebar dengan luas adalah kondisi yang sangat jarang terjadi.
Kemungkinan jumlah hewan yang bisa tularkan virus satu sama lain dan berkontak dengan manusia dapat meningkatkan kesempatan virus merebak dan menyebar ke manusia.
"Tentu saja ini adalah urusan jumlah. Semakin banyak inang yang terinfeksi, maka semakin besar kesempatan perubahan di sebuah virus dapat terjadi," ujar Gavin Smith, profesor program wabah penyakit menular di Duke-NUS Medical School Singapore.
Ia katakan jika tumpahan bisa terjadi beberapa kali sebelum akhirnya bertemu kondisi yang cocok bagi virus untuk menyebar di antara manusia.
"Ide bahwa virus perlu satu kali transmisi kemudian melakukan replikasi di satu inang yang kemudian menyebarkannya ke yang lain adalah sangat jarang, tetapi bisa terjadi," ujar Smith.
Sementara wabah Covid-19 awalnya berpusat di sekitar pasar basah Wuhan, beberapa pasien sebelumnya tidak memiliki kaitan dengan pasar tersebut seperti disebutkan dokter dari Wuhan dan Beijing.
Hal ini bisa mengindikasikan jika virus telah berpindah di antara manusia lebih awal atau orang-orang terinfeksi di lokasi lain.
Bisa juga manusia terinfeksi langsung dari kelelawar, tidak lewat hewan perantara lain, ujar para ahli.