"Saat ini, tidak memungkinkan untuk menghadirkan enkripsi end-to-end untuk panggilan video Zoom. Zoom menggunakan kombinasi TCP dan UDP sebagai pengamanan. TCP dibuat berdasarkan protokol TLS," ungkap juru bicara Zoom.
TLS sendiri merupakan protokol yang digunakan untuk memperkuat keamanan website dengan protokol komunikasi berupa HTTPS.
Protokol ini berbeda dengan sistem keamanan enkripsi end-to-end yang membuat komunikasi tidak dapat diintip oleh peretas.
Masalah keamanan Zoom tak berhenti sampai di situ.
Media teknologi Motherboard menemukan bahwa Zoom membocorkan alamat email dan foto milik pengguna kepada orang asing.
Mengutip halaman Motherboard, setidaknya ada ribuan pengguna Zoom yang terkena dampak.
Masalah tersebut berawal dari menu setelan "Company Directory".
Baca Juga: Heboh Suara Dentuman yang Terdengar di Jakarta Hingga Bogor, PVMBG: Bukan dari Anak Krakatau
Setelan ini memungkinkan pengguna Zoom untuk mengelompokkan daftar kontak yang menggunakan email dari domain yang sama.
Sebenarnya, sistem ini dibuat agar pengguna lebih mudah untuk menemukan koleganya ketika mereka memilki domain email perusahaan individual yang sama.
Tetapi, sejumlah pengguna yang menggunakan alamat email pribadi, juga turut dikelompokkan bersama ribuan orang lainnya seolah-olah mereka bekerja untuk perusahaan yang sama.