Alhasil, informasi pribadi mereka pun dapat dilihat oleh pengguna lain.
Ini bukanlah pertama kalinya Zoom tersandung isu keamanan.
Pada Juli 2019 lalu, Apple secara diam-diam menggelontorkan pembaruan kepada para pengguna Mac, untuk menutup celah keamanan saat menggunakan Zoom.
Celah tersebut memungkinkan pengguna Zoom lain masuk ke dalam sebuah panggilan video tanpa seizin pengguna.
Pada Maret lalu, aplikasi Zoom pada iOS juga diketahui membagikan data-data analitik milik pengguna kepada Facebook, meski sang pengguna tersebut tak memiliki akun Facebook.
Zoom memberikan notifikasi kepada Facebook ketika pengguna sedang membuka aplikasi.
Selain itu, data-data seperti model perangkat yang digunakan, jam, operator seluler, hingga data-data yang bisa digunakan untuk iklan juga disetorkan kepada Facebook.
Baca Juga: Kebiasaanmu Memakai Jam Tangan Rupanya Bisa Tunjukkan Kamu Orang yang Seperti Apa, Coba Cek yuk
"Saya pikir pengguna pada akhirnya dapat memutuskan bagaimana perasaan mereka tentang aplikasi Zoom dan aplikasi lain yang memberikan data kepada Facebook," ungkap Will Strafach, seorang peneliti keamanan dari Guardian.
Zoom juga sempat mendapat protes keras saat diketahui memiliki fitur "attention tracking".
Dengan fitur ini, sang "host" video konferensi dapat mengetahui siapa saja anggota yang tidak memperhatikan video konferensi tersebut.