Bhowmick menyampaikan, di pedesaan India, mencuci tangan adalah suatu kemewahan. Sebab, masing-masing keluarga yang mencuci tangan setidaknya 10 kali dalam satu hari bisa menghabiskan 80 liter air.
Tahun lalu, Chennai, kota terbesar keenam di India, kehabisan air selama musim kemarau yang berkepanjangan. NITI Aayog, sebuah lembaga think tank untuk pemerintah India merilis sebuah laporan krisis air yang sedang berlangsung di sana.
Setidaknya ada 82 persen rumah pedesaanatau 146 juta rumah yang tidak memiliki ledeng air. Lalu, ada 60 persen rumah tangga di perkotaan yang juga tidak memilikinya.
Masalah di India bukan hanya kekurangan infrastruktur. Menurut laporan Bank Dunia,lebih dari setengah distrik di India terancam oleh penipisan atau pencemaran air tanah.
Bahkan tahun ini, hampir 33 persen dari wilayah India sudah mengalami kekeringan sebelum musim panas.
Daerah yang terkena dampak banyak dari pedesaan India. Mereka bergantung pada truk tangki air pemerintah untuk memberikan maksimum 20 hingga 25 liter per orang dalam satu hari. Ukuran ini cukup untuk mencuci tangan mencegah COVID-19 tetapi jika penduduk desa tidak melakukanya untuk hal lain.
Baca Juga: Iseng Kenalan di Medsos dan Putuskan Menikah, Wanita Ini Kaget Saat Tahu Kekasihnya Crazy Rich
Amar Habib, seorang pemimpin gerakan petani lokal mengatakan bahwa di negara bagian tempat Habib tinggal dan kerja di Marathwada juga terdampak kekeringan. Truk pemerintah seringkali tidak muncul di desa.
Bahkan menurutnya, cuci tangan selama 20 detik adalah hal yang tidak masuk akal.
"Pedesaan India tidak memiliki cukup air untuk terus mencuci tangan setiap hari," ucap Habib di National Geographic (07/04/2020).
Kelangkaan air di pedesaan India juga dibarengi dengan sikap orang pedesaan acuh terhadap kebiasaan mencuci tangan.