"Kegiatan-kegiatan kantor semua dihentikan. Kan kita tidak mengambil jalan yang itu," lanjutnya, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Jokowi, jika masyarakat patuh soal imbauan pemerintah, tanpa lockdown pun harusnya Indonesia mampu menekan laju sebaran virus corona.
"Kita ingin tetap aktivitas ekonomi ada, tapi masyarakat kita semua harus jaga jarak aman, social distancing, physical distancing itu yang paling penting," sambungnya.
Oleh karenanya, Presiden lebih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Skema PSBB menekankan adanya sejumlah pembatasan besar untuk mencegah penyebaran virus, namun dengan perekonomian yang tetap berjalan.
Hal ini dapat di terapkan dengan bekerja, belajar, dan beribadah di dalam rumah.
Baca Juga: Begini Gambaran Joroknya Pasar Tradisional Wuhan yang Diduga Kuat sebagai Sumber Virus Corona
Masyarakat yang terpaksa berkegiatan di luar juga harus disiplin menjaga jarak satu sama lain.
"Jadi kalau kita semua disiplin melakukan itu, jaga jarak aman, cuci tangan tiap habis kegiatan, jangan pegang hidung mulut atau mata, kurangi itu, kunci tangan kita, sehingga penularannya betul-betul bisa dicegah," ucap Jokowi.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Jokowi sempat menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan karantina nasional.
Namun, ini adalah kali pertama Presiden mengungkapkannya secara gamblang terkait alasan tersebut.