GridHype.ID - Disinfektan kini menjadi salah satu hal yang banyak diburu masyarakat.
Hal ini terjadi lantaran penyemprotan disinfektan menjadi hal yang mampu memutus penularan virus corona.
Akibat kelangkaannya di pasaran, masyarakat pun banyak yang memilih untuk membuat cairan disinfektan sendiri.
Salah satu yang banyak digunakan adalah penggunaan pemutih pakaian sebagai campuran cairan disinfektan.
Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Joddy Arya Laksmono mengingatkan, agar tak sembarangan dalam membuat cairan disinfektan.
Ia menekankan, cairan pemutih pakaian sebaiknya tidak dicampur dengan deterjen atau cairan lain, seperti cairan pel.
“Pencampuran langsung, antara bahan pemutih dan pel lantai disarankan dihindari,” ujarnya dihubungi Kompas.com Sabtu (28/03/2020).
Joddy menjelaskan, pencampuran dua bahan ini bisa mengurangi efektivitasnya serta dapat menyebabkan timbulnya reaksi kimia.
“Gas beracun dihasilkan bila bahan pemutih dicampur dengan deterjen asam, seperti deterjen untuk pembersihan toilet,” ujar dia.
Gas beracun yang timbul bisa berbahaya karena dapat menyebabkan kematian atau luka.