Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Angka Infeksi Virus Corona Menurun, Muncul Hantavirus dari Hewan Pangerat di China, Bagaimana Gejalanya?

None, Nabila Nurul Chasanati - Rabu, 25 Maret 2020 | 11:15
Generasi baru 'tikus super'
Pixabay

Generasi baru 'tikus super'

Baca Juga: Dituding 'Settingan', 3 Pasien Mantan Penderita Corona Disebut Lakukan Gimmick, Ratri Anindya Angkat Bicara

Penyakit ini tidak menyebar melalui udara namun dapat menyebar jika orang-orang menyentuh urin, tinja dan air liur tikus atau mengalami gigitan dari hewan perantara virus (inang) yang terinfeksi.

Gejala awal HPS biasanya lelah seperti tidak enak badan, demam, dan nyeri otot bersama dengan sakit kepala, pusing, meriang dan sakit perut.

Jika tidak segera diobati, penyakit itu bisa menyebabkan batuk dan sesak napas, bahkan berakibat fatal dengan tingkat kematian sebanyak 38 persen menurut CDC.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam Ketika Negaranya Jadi Pusat Infeksi Virus Corona Tertinggi, Miliarder Italia Berbondong-bondong Galang Donasi Perangi Covid-19

Hal serupa juga dialami oleh penderita HFRS, bedanya penyakit yang juga disebabkan hantavirus ini memiliki gejala tekanan darah rendah, syok akut, kebocoran pembuluh darah dan gagal ginjal akut.

HPS tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, sementara penularan HFRS antar manusia sangat jarang terjadi.

Salah satu tindakan pencegahan terhadap kedua penyakit yang disebabkan hantavirus itu adalah kontrol populasi hewan pengerat.

Baca Juga: Pengobatan Alternatif Miliknya Bisa Kantongi Rp70 Juta Perhari, Ningsih Tinampi Akui Punya Kekuatan Gaib Usai Diselingkuhi Suami

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Di Tengah Pandemi Virus Corona, Ada Ancaman Hantavirus di China, Dikabarkan Pria ini Tewas Karena Virus itu

(*)

Source : Intisari

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x