Media setempat melaporkan, sebuah asosiasi di barat laut kota Izmit sedang membagikan parfum gratis dan roti ke orang lanjut usia (lansia).
Di Turki, memakai parfum sudah menjadi kebiasaan orang-orang saat ke tukang cukur, makan di restoran, bahkan saat perjalanan dengan bus.
Parfum di Turki menjadi simbol keramahtamahan, serta dalam beberapa momen menunjukkan kebersihan.
Terjual habis
Eyup Sabri Tuncer, pembuat parfum tradisional terkemuka, mengatakan telah menerima puluhan ribu pesanan dalam beberapa pekan terakhir.
"Agar pengiriman tetap 'sehat' pada para pelanggan... kami untuk sementara menangguhkan pesanan online," kata petugas toko bernama Atilla Ariman pada AFP.
Botol-botol parfum mulai sering dikeluarkan dari rak sejak Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mendesak warga, untuk memakai cairan itu sebagai pembersih tangan alternatif terhadap virus.
Seorang pengguna, Ilyas Gocdu, mengatakan dia memakai parfum tiga kali lebih banyak dari sebelumnya.
"Saya percaya ini kebih efektif melawan kuman karena mengandung alkohol," katanya dikutip dari AFP.
Saking tingginya permintaan, pasar gelap pun berkembang dalam memproduksi parfum dan hand sanitizer lainnya.