GridHype.ID - Semakin hari jumlah korban keganasan dari wabah virus corona semakin meningkat.
Peningkatan korban ini juga dialami oleh Indonesia.
Pemerintah pun mengimbau ke masyarakat untuk menjalankan gaya hidup bersih dan menjaga daya tahan tubuh untuk mengurangi resiko terkena infeksi pandemi global ini.
Termasuk ketika beribadah, Umat Islam disarankan untuk menggunakan sajadah sendiri, terlebih jika beribadah di masjid atau tempat umum.
Lantas benarkah sajadah bisa menjadi media penularan virus corona?
Terkait hal tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SsPD-KGEH, MMB menjelaskan, sajadah bisa menjadi media penyebaran virus corona jika ada seseorang yang memakainya dalam kondisi telah terinfeksi virus.
"Ketika dipakai orang, orang itu bersin, virus memang menempel. Oleh karena itu saya dalam tanda petik setuju jika kita perlu membawa sajadah sendiri," kata Ari dalam konferensi pers daring, Jumat (20/3/2020).
Faktor suhu juga berpengaruh terhadap daya tahan virus tersebut di sebuah benda.
Ari mencontohkan, di daerah panas dengan suhu 30 derajat Celcius, virus corona bisa mati dalam waktu sekitar satu jam.
Namun, virus cenderung bertahan hidup lebih lama pada daerah dengan suhu dingin, kira-kira selama dua hingga tiga hari.