Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ngeri! Tak Mau Anaknya Jatuh ke Pelukan Perempuan Lain, Janda Ini Nikahi Putranya Sampai Hamil

None, Nabila Nurul Chasanati - Selasa, 10 Maret 2020 | 16:35
Ilustrasi pernikahan sedarah.
Freepik

Ilustrasi pernikahan sedarah.

GridHype.ID - Fenomena pernikahan sedarah kembali terjadi di Indonesia.

Pernikahan ini dilakukan oleh warga pedalaman Gorontalo.

Berita yang menggegerkan publik ini terjadi padaBetty Mbereko, seorang wanita berusia 40 tahun menikahi anak kandungnya yang bernama Farai Mbereko (23).

Dilaporkan perkawinan sedarah inibedasarkan karena suka sama suka.

Baca Juga: Dilecehkan Pria Tak Dikenal di Instagram, Istri Rio Reifan Laporkan ke Polisi

Apalagisetelah sang wanita sudah menjadi janda selama 12 tahun.

Bahkan kini Betty tengah hamil besar hasil dari dengan hubungannya dengan sang putra kandung.

Namun karena kasus ini, kepala desa dan warga setempat mengusir kedua pasangan ini.

Pada akhirnya, keduanya pun diterima dan menikah di Suku Polahi pedalaman Gorontalo.

Baca Juga: Pernikahan 13 Tahun Pasangan Ini Berakhir, Usai Sang Suami Secara Tak Sengaja Pergoki Istrinya Berhubungan Badan dengan Anak Tirinya di Ruang Keluarga

Diketahui, di desa ini, warganya justru hanya kawin dengan sesama saudara mereka.

"Tidak ada pilihan lain.”

“Kalau di kampung banyak orang, di sini hanya kami.”

“Jadi kawin saja dengan saudara," ujar Mama Tanio, perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo.

Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif.

Baca Juga: Indonesia Positif Corona, Jessica Iskandar Sedih Banyak Tamu Batal Hadiri Pernikahannya dengan Richard Kyle

Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan, serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya.

Perkawinan sedarah

Perkawinan sedarah (incest) adalah perkawinan organisme yang terkait erat dalam kekerabatan.

Dengan kata lain, perkawinan ini diartikan ketika seseorang menikah dengan saudara dekat seperti sepupu.

Bentuk perkawinan sedarah ini bertentangan dengan tujuan biologis dari perkawinan, yaitu pencampuran DNA.

Baca Juga: Jadi Nyonya Komisaris Utama PT Antam, Bella Shapira Tak Segan Tampil Glamor nan Anggun di Pesta Pernikahan

Untuk diketahui, DNA manusia dibundel menjadi 23 pasang kromosom.

Di dalam setiap kromosom ada ratusan ribu gen dan terlebih lagi, setiap gen memiliki dua salinan yang dikenal sebagai alel.

Gen menentukan berbagai aspek penampilan, seperti warna rambut dan mata, serta faktor biologis seperti golongan darah.

Gen-gen ini terbagi dalam dua kategori, dominan dan resesif. Jika salah satu gen dominan, maka hasilnya adalahkamu mendapatkan sifat gen itu.

Baca Juga: Kisah Pilu Dokter Muda yang Tunda Pernikahannya Demi Berjuang di Garis Terdepan Menyembuhkan Pasien Corona, Kini Impiannya Menjadi Suami Telah Berakhir

Namun, untuk sifat-sifat yang berasal dari gen resesif,kamu perlu kedua gen menjadi resesif. Sebagai contoh, gen untuk mata coklat adalah dominan.

Dengan demikian, punya satu gen ini akan membuat matakamu menjadi coklat.

Namun, gen untuk mata biru bersifat resesif sehinggakamu perlu dua gen untuk mendapatkan mata biru.

Dominan dan resesif menjadi penting karena cacat bawaan dan penyakit genetik tertentu, seperti cystic fibrosis, yang dibawa oleh alel resesif.

Baca Juga: Santer Dikabarkan Segera Menikah, Putra Sulung Sule Justru Membantah Kabar Pernikahan Tersebut: Ayah Enggak Deket Sama Siapa-siapa

Makin Berisiko

Perkawinan sedarah menambah kemungkinankamu lahir dengan kondisi seperti itu.

Pasangan yang memiliki hubungan darah juga memiliki DNA yang sama sehingga kemungkinan mereka membawa gen resesif yang sama menjadi sangat meningkat.

Menurut sebuah studi pada 2011, tingkat kematian menjelang kelahiran dan kematian pada anak meningkat jika anak itu berasal dari perkawinan sepupu langsung.

Baca Juga: Selalu Bertengkar di Awal Pernikahan, Ayudia Bing Slamet Sempat Ingin Gugurkan Kandungan

Alasan perkawinan sedarah

Karena perkawinan sedarah berisiko tinggi, logika kenapa itu dilakukan terlihat sangat membingungkan.

Secara historis, perkawinan sedarah dilakukan untuk mempertahankan sifat-sifat dalam garis darah.

Selain itu, biasanya, hal ini juga digunakan untuk mempertahankan kekuasaan.

Dalam sistem pemerintahan yang turun-temurun, seperti firaun Mesir Kuno, misalnya, perkawinan sedarah mencegah masuknya keluarga lain lewat perkawinan yang berpotensi mewarisi takhta.

Baca Juga: Fantastis! Mahar Pernikahan 100 Mayam Emas dan 100 Juta Dipersembahkan Polisi Saat Nikahi Mantan Adik Ipar

Sebuah studi pada 2015 meneliti 259 mumi Mesir dewasa dan menemukan bahwa mumi kerajaan memiliki ketinggian yang berbeda dari populasi umum.

Bangsawan laki-laki pada waktu itu lebih tinggi daripada rata-rata dan bangsawan perempuan lebih pendek daripada rata-rata.

Contoh yang lebih baru adalah House of Habsburg, yang kekaisarannya termasuk Spanyol, Austria, dan Hongaria.

Garis keluarga kerjaan ini berakhir dengan Charles II dari Spanyol, yang lahir pada 1661. Pohon keluarga pada titik ini telah menjadi sangat campur aduk karena perkawinan sedarah.

Baca Juga: Fantastis! 12,6 Hektar Lahan Nikel dan 30 Ternak Jadi Mahar Pernikahan 2 Anak Pejabat Ini

Ibu Charles II adalah keponakan ayahnya. Artinya, neneknya juga merupakan bibi Charles II.

Akibatnya, Charles menderita berbagai cacat dan cacat bawaan.

Dia tidak bisa berbicara sampai dia berumur empat tahun, tidak dapat berjalan sampai dia berusia delapan tahun, dan hampir tidak bisa mengunyah karena bentuk rahangnya.

Laporan otopsinya mengejutkan.

Setelah kematiannya, Charles disebut tidak memiliki darah, jantungnya sebesar lada, paru-parunya berlubang, kepalanya penuh air, ususnya busuk dan berkelemayuh, dan dia hanya memiliki satu testis yang sehitam batu bara.

Baca Juga: Acara Digelar Tertutup, Beginilah Potret Manis Pernikahan Sheila Marcia dan Dimas Akira

Tentunya tidak semua ini dapat disalahkan pada perkawinan sedarah.

Kekurangan hormon hipofisis dan asidosis tubulus renalis distal dapat menjelaskan beberapa kondisi ini. Keduanya disebabkan oleh alel resesif.

Namun, sangat jarang seseorang memiliki kedua alel resesif ini.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Kisah Ibu 40 Tahun Nikahi Anak Kandungnya yang Berusia 23 Tahun dan Kini Sedang Hamil Besar: Ini Dampak dari Perkawinan Sedarah Secara Ilmiah

(*)

Source : Intisari

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x