Ide agresif itu akan aktif pada suatu periode ketika mereka berada dalam ekadaan marah atau agresif.
Ide-ide agresif tersebut juga akan tetap aktif memengaruhi pola berpikir dan persepsi anak-anak dalam menilai dunia dan lingkungannya.
Sebagai contoh, anak-anak yang tergolong menonton tayangan kekerasan kelas berat, akan cenderung percaya bahwa lingkungan tidak aman dan kejahatan adalah masalah pribadi yang serius.
Mereka kemudian membeli gembok baru, memelihara anjing galak, dan bahkan membeli senjata api untuk melindungi diri.
Kondisi itu adalah suatu dampak yang jelas terhadap penanaman ide-ide agresif melalui tayangan kekerasan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Alasan Film Kekerasan Berbahaya Jika Ditonton Anak-anak.
(*)