Ini tak bisa dipungkiri, masa kita melarang," ujarnya.
Sebab, kata dia, Pemkab Bogor tak bisa melarang warga Jakarta tinggal atau membeli tanah dan rumah di Bogor.
Baca Juga: Nia Ramadhani Naik KRL Jakarta-Bogor, Kepanasan Hingga Jadi Sasaran Selfie Penumpang Kereta
"Makanya saya bilang tolong dong kalau kita diminta menangani banjir, di hulu (Bogor) juga dipikirin," ujarnya.
Tak sampai di situ, ia juga menyinggung masalah sampah.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk Kabupaten Bogor hampir 6 juta jiwa, maka volume sampah juga meningkat dan sulit dikendalikan.
"Bayangkan jika satu orang menghasilkan sampah satu ons dikalikan jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang berjumlah hampir 6 juta jiwa.
Berapa ribu ton sehari coba? Perlu diketahui saat ini sampah di Kabupaten Bogor tiap harinya menghasilkan 2.800 ton.
Bayangkan juga kalau 6 juta penduduk membeli dan membuang sampah permen satu buah.
Sehingga membutuhkan berapa truk untuk mengangkutnya," ujarnya.
Maka dari itu, kata dia, darurat sampah ini penting dan harus menjadi perhatian bersama dalam mengendalikannya.
Tak hanya itu, pihaknya juga membutuhkan penanganan yang integral.