Riset tahun 1998 menunjukan bahwa anak yang dididik oleh orangtua "beracun" berisiko tinggi mengalami gangguan kecemasan saat dewasa.
Riset tersebut diikuti oleh 940 orang dewasa dan membuktikan bahwa anak-anak yang tumbuh bersama orangtua yang mengalami disfungsi cenderung mengalami kecemasan.
Toxic parents juga cenderung membuat anak sulit mengidentifikasi tanda awal kecemasan yang dialaminya.
Pasalnya, orangtua "beracun" seringkali tidak bisa menerima dengan baik rasa takut dan cemas sang anak.
Inilah yang menyebabkan sang anak terlambat mendapatkan penanganan sejak dini sehingga mengakibatkan ia mengalami gangguan mental di usia dewasa.
2. Mudah stres
Ahli kesehatan jiwa Heidi Hanna mengatakan, toxic parents kerap mengabaikan stres yang dirasakan sang anak.
Meski kita tidak berada dalam situasi stres tinggi, kita tetap berisiko mengalami ledakan emosional yang negatif karena ketegangan yang tertimbun di dalam diri.
Komunikasi yang tidak berjalan baik antara orangtua dan anak akan menyebabkan penumpukan stres.
Hal ini menyebabkan anak bereaksi negatif dalam banyak hal.