Namun seperti dilansir Daily Mirror Sabtu (15/2/2020), Wang mengatakan bahwa Beijing bisa melakukannya seraya mengungkapkan keluhan.
Menteri berusia 66 tahun itu menjelaskan, sejumlah negara ada yang sudah menerapkan langkah karantina untuk mencegah infeksi Covid-19, nama resmi virus corona.
"Tetapi, ada juga sejumlah negara yang bereaksi berlebihan, sehingga memunculkan kepanikan yang tidak perlu," papar Wang Yi.
Baca Juga: Gejala Virus Corona Mirip dengan Pilek Biasa? Berikut Cara Membedakan Dua Penyakit Tersebut
Dia memang tidak menyebut negara mana yang dimaksud. Namun pada awal Januari, AS mengumumkan keadaan darurat sejak patogen itu merebak.
"Secara bertahap, mereka akan menurunkan larangan ini. Sebab pada akhirnya, negara-negara ini butuh berinteraksi dengan China," klaim Wang.
Mantan Duta Besar untuk Jepang tersebut juga menampik tudingan bahwa Beijing tidak transparan dalam menangani wabah yang pertama kali terjadi di Desember 2019.
Dia mengacu kepada laporan sejumlah pejabat tinggi Partai Komunis baik di Wuhan dan Provinsi Hubei, wilayah pusat virus, dipecat pada pekan ini.
Wang juga menyebut Negeri "Panda" membuat pengorbanan bagi keamanan kesehatan dunia, di mana angka dia menyatakan angka infeksi di luar negeri tergolong rendah.
Dia memaparkan bahwa total kasus penularan yang terjadi di seluruh dunia sekitar satu persen dari total kasus yang dilaporkan di China.