GridHype.ID - Perkembangan mode akhir-akhir ini melesat begitu cepat.
Desainer dan perusahaan garmen pun tak henti-hentinya meluncurkan tren terbaru.
Maka tak salah jika industri mode terus bekembang dengan membuat busana berbagai model serta desain.
Bahkan, industri mode juga menjadi pelopor kemajuan ekonomi Indonesia.
Hal ini dibuktikan dari laporanBadan Pusat Statistik yang mencatat ada lonjakan secara signifikan untuk industri tekstil dan pakaian yang tumbuh 18,98 persen.
Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa bahan dalam busana yang berdampak buruk bagi lingkungan?
Baca Juga: Bisa untuk Usir Rematik, Ini Manfaat Ajaib Lengkuas Bagi Tubuh, Begini Cara Bikinnya
Dilansir dariThe Independent, simak beberapa bahan kain yang ternyata berdampak buruk dan baik bagi lingkungan.
Kain yang Berdampak Buruk
1. Kapas
Menurut beberapa pakar mode, dalam pertanian, kapas menggunakan pestisida dan bahan kimia beracun yang dapat meresap ke dalam bumi dan persediaanair.
Dilansir dari greeners.co,Fashion for Goodberkata bahwa produksi kapas konvensional menyumbang seperenam dari jumlah seluruh pestisida di seluruh dunia.
Tentu ini berdampak buruk bagi petani serta komunitas lokal lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 20.000 individu meninggal karena kanker dan menderita keguguran akibat bahan kimia yang disemprotkan kepada kapas.
2. Bahan Turunan Hewan (Wol, Kulit, dan Bulu)
Bahan yang paling umum di bagian ini adalah poliester (55%), nilon (5%), dan akrilik (2%).
Selain sintetis, bahan ini juga bergantung pada petrokimia untuk bahan bakunya, yang merupakan ekstraksi dari bahan bakar fosil.
Kain yang Berdampak Baik
1. Kain Daur Ulang
Saat ini sudah ada gerakan poliester daur ulang.
Kegiatan tersebut menggunakan energi hingga setengahnya untuk membuat dan menyimpan plastik dari tempat pembuangan sampah.
Industri mode harus memanfaatkan kembali bahan yang sudah ada.
Namun, perlu dicatat bahwa poliester daur ulang masih menghasilkan serat mikro.
Disarankan untuk menggunakan produk yang mengurangi penumpahan serat dan menyaring beberapa serat yang benar-benar tembus.
2. Serat Selulosa Buatan Manusia
Selulosa merupakan senyawa organik yang merupakan komponen struktural utama dinding sel dari tanaman hijau dan juga yang diperoleh dari bahan nabati.
Bahan ini dapat diekstrak secara langsung dari tanaman seperti kapas atau diolah secara kimiawi.
Jika diproduksi tanpa menggunakan zat apa pun, serat berbasis selulosa dapat diurai secara aman.
(*)
Artikel ini telah tayang di National Geographic dengan judul Kenali Bahan Kain yang Berdampak Baik dan Buruk Bagi Lingkungan