Follow Us

Bahan Pakaian Ini Ternyata Berdampak Buruk pada Lingkungan loh, Apa Saja?

None, Nabila N C - Sabtu, 15 Februari 2020 | 11:57
Pertumbuhan mode dan tren busana yang cepat telah menimbulkan dampak limbah tekstil. Bertukar baju antarwarga kota menjadi salah satu solusi memperlambat laju limbah tersebut.
iStockphoto

Pertumbuhan mode dan tren busana yang cepat telah menimbulkan dampak limbah tekstil. Bertukar baju antarwarga kota menjadi salah satu solusi memperlambat laju limbah tersebut.

GridHype.ID - Perkembangan mode akhir-akhir ini melesat begitu cepat.

Desainer dan perusahaan garmen pun tak henti-hentinya meluncurkan tren terbaru.

Maka tak salah jika industri mode terus bekembang dengan membuat busana berbagai model serta desain.

Baca Juga: Setelah 35 Tahun Menjadi Misteri, Pembunuhan Sadis Gadis 15 Tahun ini Akhirnya Berhasil Terungkap Saat Polisi Bongkar Makam Seorang Pria

Bahkan, industri mode juga menjadi pelopor kemajuan ekonomi Indonesia.

Hal ini dibuktikan dari laporan Badan Pusat Statistik yang mencatat ada lonjakan secara signifikan untuk industri tekstil dan pakaian yang tumbuh 18,98 persen.

Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa bahan dalam busana yang berdampak buruk bagi lingkungan?

Baca Juga: Bisa untuk Usir Rematik, Ini Manfaat Ajaib Lengkuas Bagi Tubuh, Begini Cara Bikinnya

Dilansir dari The Independent, simak beberapa bahan kain yang ternyata berdampak buruk dan baik bagi lingkungan.

Kain yang Berdampak Buruk

1. Kapas

Menurut beberapa pakar mode, dalam pertanian, kapas menggunakan pestisida dan bahan kimia beracun yang dapat meresap ke dalam bumi dan persediaanair.

Baca Juga: Yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Bawang Putih Tiap Pagi, Bisa Kontrol Tekanan Darah hingga Detoksifikasi

Dilansir dari greeners.co, Fashion for Good berkata bahwa produksi kapas konvensional menyumbang seperenam dari jumlah seluruh pestisida di seluruh dunia.

Tentu ini berdampak buruk bagi petani serta komunitas lokal lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 20.000 individu meninggal karena kanker dan menderita keguguran akibat bahan kimia yang disemprotkan kepada kapas.

Baca Juga: Bermodalkan Pisang, Bobot Artis Korea Ini Berhasil Turun 6 Kilogram Hanya dalam Waktu 6 Minggu, Simak Yuk Gimana Caranya!

2. Bahan Turunan Hewan (Wol, Kulit, dan Bulu)

Bahan yang paling umum di bagian ini adalah poliester (55%), nilon (5%), dan akrilik (2%).

Selain sintetis, bahan ini juga bergantung pada petrokimia untuk bahan bakunya, yang merupakan ekstraksi dari bahan bakar fosil.

Kain yang Berdampak Baik

1. Kain Daur Ulang

Saat ini sudah ada gerakan poliester daur ulang.

Kegiatan tersebut menggunakan energi hingga setengahnya untuk membuat dan menyimpan plastik dari tempat pembuangan sampah.

Industri mode harus memanfaatkan kembali bahan yang sudah ada.

Baca Juga: Kopernya Hilang Saat Berlibur, Raffi Ahmad Sudah Kantongi Identitas Sang Pencuri, Sebut Punya Foto dan Video Pelaku Saat Mencuri Kopernya

Namun, perlu dicatat bahwa poliester daur ulang masih menghasilkan serat mikro.

Disarankan untuk menggunakan produk yang mengurangi penumpahan serat dan menyaring beberapa serat yang benar-benar tembus.

2. Serat Selulosa Buatan Manusia

Selulosa merupakan senyawa organik yang merupakan komponen struktural utama dinding sel dari tanaman hijau dan juga yang diperoleh dari bahan nabati.

Bahan ini dapat diekstrak secara langsung dari tanaman seperti kapas atau diolah secara kimiawi.

Jika diproduksi tanpa menggunakan zat apa pun, serat berbasis selulosa dapat diurai secara aman.

(*)

Artikel ini telah tayang di National Geographic dengan judul Kenali Bahan Kain yang Berdampak Baik dan Buruk Bagi Lingkungan

Source : National Geographic

Editor : Linda Fitria

Baca Lainnya

Latest