Tak cuma banyak dijumpai di Jepang, masyarakat Indonesia juga sering membuang air rebusan ubi saat membuat bubur ubi atau gorengan.
Melihat air rebusan ubi yang mengandung protein tinggi membuat Dr Koji Ishiguro berinisiatif mencari manfaat dibaliknya.
Oleh karena Dr Koji membentuk tim untuk mencari tahu manfaat air rebusan ubi untuk tubuh.
Baca Juga: Sering Dikonsumsi Saat Diet, Siapa Sangka 5 Makanan ini Justru Bikin Berat Badan Semakin Cepat Naik
Penelitian dilakukan terhadap dua kelompok tikus.
Kelompok tikus pertama diberikan pola makan yang kaya lemak, sementara kelompok lain diberikan pola makan yang mengandung air rebusan ubi.
Setelah 28 hari, ilmuan dari National Agriculture and Food Research Organization, Tsakuba menemukan bahwa berat badan tikus yang diberikan pola makan yang mengandung air rebusan ubi massa tubuhnya lebih ringan.
Baca Juga: Tak Hanya Cegah Risiko Jantung, Diet Mediterania Juga Bisa Kurangi Gangguan Pendengaran
Ilmuan juga menemukan bahwa kelompok tikus yang diberi pola makan tinggi lemak memiliki kadar kolesterol, trigliserida, leptin, dan adiponektin yang lebih tinggi.
Dr Koji Ishiguro juga menyampaikan bahwa zat yang ada di dalam air rebusan ubi yang bernama peptida ternyata bisa mengurangi nafsu makan.
Penelitian pada tikus dipercaya juga berlaku pada tubuh manusia, karena tikus memiliki struktur genetika lengkap yang hampir sama dengan manusia.